Badung, Gatra.com - Perwakilan Papua People Caravan Civil 20 (C20) Anugrah Amin Ignatius Julio Wejai mengungkapkan pentingnya aspirasi dari masyarakat akar rumput bagi kemajuan. Pasalnya, aspirasi tersebut dapat menjadi suatu pendekatan berbasis bottom-up, yakni dari bawah dan akan sampai ke atas.
“Dengan aspirasi (sipil) seperti itu, akan ke atas, bottom-up. Maka, hal-hal yang sangat detail, yang sangat minor dalam kebijakan yang disusun (juga) akan terjangkau,” ujar Anugrah Wejai, dalam konferensi pers C20 di Nusa Dua, Bali, pada Rabu (5/10).
Terlebih, kata Anugrah, negara pada dasarnya merupakan wadah bagi instrumentalisasi kepentingan individu, yang mana berada di bawah kepentingan masyarakat akar rumput tersebut.
Baca juga: Soal Keuangan Berkelanjutan, C20 Sebut Dunia Belum Belajar Banyak
Anugrah pun menekankan agar masyarakat sipil dapat memperoleh kesetaraan yang optimal dalam berkehidupan. Sebab, ia memandang kesetaraan ini sebagai bibit dari kemajuan, yang selaras dengan tujuan negara-negara G20.
“Jika masyarakat akar rumput tidak mengalami kesetaraan yang sangat baik atau optimal, maka tujuan-tujuan negara G20 itu tidak akan tercapai juga,” kata Anugrah.
Tak hanya itu, ia juga melihat pentingnya isu pembangunan yang berkeadilan untuk diperhatikan dalam KTT G20 nanti. Pandangan tersebut berangkat dari konteks kesenjangan pembangunan yang ia temui di daerah asalnya di wilayah timur Indonesia.
Baca juga: C20: Ketimpangan Akses Pengobatan Covid-19 Masih Ada
“Ada kampung yang sangat jauh, sangat terpencil. Mereka ingin mendapatkan akses vaksin harus menempuh waktu tiga jam, menyeberang lautan, masuk ke tempat pedesaan, masuk ke kota, baru bisa dapat vaksin,” ujar Anugrah Wejai.
Ia pun berharap kesetaraan dalam penyediaan vaksinasi juga dapat dicapai di masa depan. Hal itu dapat dilakukan dengan menyediakan akses vaksinasi bagi seluruh masyarakat.
Dengan demikian, ia pun memandang penting bagi generasi muda, sebagai pemangku kebijakan di masa mendatang, untuk dapat memerhatikan aspirasi yang berasal dari masyarakat akar rumput.
Baca juga: C20 Bahas Isu Kesetaraan Gender, Hak Disabilitas, dan Ruang Publik
Untuk diketahui, G20 pada dasarnya memprioritaskan tiga isu, yakni arsitektur kesehatan global, transisi energi berkelanjutan, dan transformasi digital.
Seperti dikatakan dalam sesi pleno C20, pada Rabu (5/10), ketiga isu prioritas itu tidak akan dapat menemui akar permasalahannya, apabila tidak ada praktik dari prinsip keadilan, kesetaraan, inklusi, kolaborasi, dan berbagi sumber keuangan, yang muncul sebagai suatu nilai dalam pembahasan.