Yogyakarta, Gatra.com - Yayasan Permata Globalindo (YPG) menandatangani nota kesepahaman dengan Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Jombang. Kerjasama ini untuk mempercepat pendirian universitas yang terintegrasi dengan kepesantrenan dan Islamic centre, Universitas Syech Abdul Muhyi atau Syech Abdul Muhyi Islamic Centre & University (SAMIC University) di Sukabumi.
Penandatanganan kerjasama dilakukan langsung oleh Ketua YPG Siska Nugraha Humaira dan Rektor Universitas Hasyim Asy’ari, Haris Supratno, di Yogyakarta (6/10).
Ketua YPG Siska Nugraha Humaira menyatakan rasa syukur dan terimakasih kepada pihak Unhasy dan khususnya kepada Yayasan KH. M. Hasyim Asy’ari Tebuireng yang bersedia bekerjasama dan mendukung pendirian SAMIC University di Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Rencananya, SAMIC University akan didirikan di atas lahan milik keluarga pengurus YPG seluas 31 hektar di kawasan Pelabuhan Ratu, Sukabumi Jawa Barat dan akan dikembangkan menjadi 44 hektar. Di kompleks ini juga akan didirikan pesantren sekolah menengah atas yang berbasis sains.
”Semoga kerja sama yang baik, dukungan dari Unhasy dan Yayasan KH. Hasyim Asy’ari Tebuireng akan menjadi langkah awal yang baik demi tercapainya tujuan bersama yang dicita-citakan,” kata Siska, alumni S2 dari Melbourne Law School, Melbourne University, Australia.
Ia juga menyatakan rasa syukur atas pencapaian yayasan dan lembaga pendidikan di bawah naungan YPG, karena bisa berkontribusi bagi pembangunan bangsa dengan aktif terlibat dalam dunia pendidikan.
“Semua ini tidak mungkin bisa tercapai tanpa dukungan dari semua stake holder kami baik instansi pemerintah, universitas pembina, perusahaan-perusahaan dan dukungan dari masyarakat,” kata Siska.
Selama ini YPG telah memiliki lembaga pendidikan dan pelatihan kerja Vocational Education and Training atau LPK Budikarya Mandiri (BKM) di Bandung, Jawa Barat.
Selain membuka kesempatan bagi masyarakat umum, YPG juga memberikan beasiswa kepada para siswa terpilih. Setidaknya, 124 siswa Jurusan Geomatika dan 48 siswa Programer telah menikmati pendidikan di BKM tanpa biaya.
Rektor Unhasy, Haris Supratno, menyambut baik kerjasama dengan YPG. Sebagai kampus yang menjadi binaan Yayasan Universitas Hasyim Asy’ari yang didirikan keluarga KH Hasyim Asyari, tokoh pendiri Nahdlatul Ulama, Unhasy siap berkontribusi menciptakan ekosistem pendidikan berbasis pesantren NU.
“Kami senang bisa berkontribusi dan mendukung penuh dalam proses berdirinya Universitas Syech Abdul Muhyi yang berintegrasi dengan kepesantrenan di Jawa Barat,” ujar Haris.
Cita-cita untuk membangun sebuah universitas yang terintegrasi dengan pesantren, menurut Prof Haris, merupakan langkah penting. Hal ini karena dunia pendidikan tinggi saat ini didominasi kampus yang hanya menyelenggarakan pendidikan umum atau fokus pada bidang keagamaan saja.
“Masing-masing tentu ada kelemahan, tapi kalau diintegrasikan tentu menjadi sebuah kekuatan dan keunggulan tersendiri,” kata Haris.
Unhasy merupakan perguruan tinggi di lingkungan Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, yang didirikan oleh KH Shalahudin Wahid pada 1967. Sebelum menjadi perguruan tinggi umum, Unhasy sempat menjadi Institut Keislaman Hasyim Asy’ari (IKH) pada 1988.
Namun sejak 2013, Unhasy berdiri kembali dan terpisah dengan IKH bahkan IKH dileburkan ke dalam Unhasy pada 2018. Kampus ini memiliki tujuh fakultas dengan 15 program studi.