Jakarta, Gatra.com – Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo, menyampaikan pembaruan angka korban jiwa dari Tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur. Ia mengungkapkan, angka korban jiwa bertambah 6 orang dari angka terkonfirmasi sebelumnya, 125 korban jiwa.
“Jadi data korban meninggal 131 orang,” kata Dedi seperti dilansir dari Antara, Rabu, (5/10).
Lebih lanjut, Dedi menjelaskan bahwa terdapat selisih di angka terkonfirmasi sebelumnya. Penyebabnya adalah Dinas Kesehatan setempat dan Tim Disaster Victim Identification (DVI) baru mendata jumlah korban yang dibawa ke rumah sakit saja.
Baca Juga: PSSI Temukan Puluhan Botol Miras di Stadion Kanjuruhan
Sementara setelah ada pencocokan data terbaru, kemudian diketahui terdapat 12 korban meninggal di luar fasilitas kesehatan. “Non-faskes penyebab selisihnya setelah semalam dilakukan pencocokan data bersama Dinas Kesehatan, Tim DVI, dan direktur rumah sakit,” kata Dedi.
Dedi juga merinci jumlah korban meninggal dunia. Sebayak 44 orang meninggal di tiga rumah sakit pemerintah, yaitu RSUD Kanjuruhan (21 orang), RS Bhayangkara Hasta Brata Batu (2 orang), dan RSU dr. Saiful Anwar Malang (20 orang).
Lalu sebanyak 75 korban meninggal dunia di 7 rumah sakit swasta. Angka itu meliputi korban yang meregang nyawa di RSUD Gondanglegi (4 orang), RS Wafa Husada (53 orang), RS Teja Husada (13 orang), RS Hasta Husada (3 orang), RS Ben Mari (1 orang), RST Soepraoen (1 orang), dan RS Salsabila (1 orang).
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Kompolnas Nilai PT LIB yang Bersikeras Pertandingan Digelar Malam Hari
Sementara itu, sejumlah 12 orang lainnya menghembuskan napas terakhir di luar fasilitas kesehatan.
Dengan angka total terbaru ini, Tragedi Kanjuruhan termasuk ke dalam deretan tragedi sepak bola paling mematikan di dunia. Melansir priceonomics.com, tragedi sepak bola terkelam adalah kejadian di Estadio Nacional, di Lima, Peru, pada 24 Mei 1964 yang memakan korban sebanyak 328 orang.
Sementara Tragedi Kanjuruhan dengan jumlah total 131 korban jiwa berada di deretan kedua. Posisi tersebut kemudian disusul oleh tragedi Accra Sports’ Stadium di Accra, Ghana, pada 9 Mei 2001, yang memakan korban sebanyak 126 jiwa.