Jakarta, Gatra.com - Hasil akhir Pertandingan Kualifikasi AFC U17 antara Indonesia vs Guam menunjukkan kemenangan Indonesia dengan skor 14-0, yang digelar di Stadion Pakansari, Bogor, Senin (3/10). Pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia, Bima Sakti, mengatakan bahwa hasil ini telah sesuai dengan harapan dari tim pelatih.
Namun, Bima menegaskan bahwa masih ada pertandingan ke depan yang harus dihadapi.
"Kemenangan ini belum apa-apa. Di paruh pertama, setelah babak 1 unggul 7-0, saya minta pemain tetap fokus. Anggap skor pertandingan masih 0-0," ujar Bima dalam konferensi pers usai laga, Senin malam (3/10).
Baca Juga: Indonesia Menang Telak atas Guam, Amankan 3 Poin Grup B AFC U17
Menurut Bima, fokus dan motivasi bermain harus terus dilakukan. Siapapun lawannya, kerja keras di setiap pertandingan selalu dibutuhkan.
"Saya tidak target gol banyak-banyak. Main simple, main semangat, kerja keras. Untuk pertandingan hari Rabu, saya pikir tetap waspada, fight, dan kerja keras," jelasnya.
Baca Juga: Drawing AFC Cup 2022: Bali United & PSM Makassar Wakili Indonesia
Pada laga lanjutan Kualifikasi AFC U17, Indonesia akan menghadapi Uni Emirat Arab di Stadion Pakansari, Rabu malam (5/10). Bima menilai bahwa persiapan akan dilakukan untuk recovery pemain, serta penerapan strategi yang tepat.
"Di babak kedua tadi, kita melakukan (penggantian pemain) untuk rotasi karena masa recovery-nya hanya 1 hari. Kita akan latihan ringan, untuk recovery," katanya.
Bima menerangkan bahwa masa recovery yang singkat menjadi salah satu alasan ia melakukan rotasi, serta memberi kesempatan bermain bagi pemain
lainnya. Untuk masa recovery, Bima menyebutkan bahwa makanan bergizi akan diberikan kepada pemain. Selain itu, ice bath akan diberikan kepada atlet demi menjaga kinerja otot. Pemberian vitamin serta suplemen juga dilakukan agar pemain berada dalam kondisi baik saat pertandingan selanjutnya.
Baca Juga: Bantai Guam, Bima Sakti: Kemenangan Ini Kita Persembahkan untuk Tragedi Kanjuruhan
Dalam persiapan dalam bertanding melawan Uni Emirat Arab, Bima menjabarkan bahwa untuk menghadapinya, pemain perlu memperhatikan detail-detail khusus. Hal ini didasarkan pada pengalaman yang pernah dirasakan saat bertandang secara langsung ke sana, meskipun menghadapi pemain yang berbeda generasi.
"Uni Emirat Arab ini tim bagus. Pernah ketemu tetapi beda generasi. Saya sampaikan ke mereka, dari awal jangan bikin pelanggaran dekat kotak pinalti, waspadai juga mereka posturnya tinggi-tinggi. Mereka akan pancing (emosi) kita, jadi jangan sampai kita terpancing dan terprovokasi. Harus tetap fokus ke permainan," ujarnya.