Jakarta, Gatra.com – SARI Teknologi yang didirikan oleh Insinyur Yohanes Kurnia mulai mempekenalkan robot MIRA kepada kalangan siswa sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Jakarta. Seperti apakah Robot MIRA?
Yohanes Kurnia di Jakarta, Senin (3/10), menjelaskan, Robot MIRA adalah inovasi anak bangsa. Dia adalah robot catur pertama di Indonesia yang dapat dimainkan oleh satu orang melawan robot.
Robot MIRA merupakan inovasi yang menggabungkan artificial intelligence (AI) dan robot yang dapat membaca pola papan catur dan gerak lawan. Robot MIRA ini juga dapat mencari solusi untuk mengalahkan lawannya.
Robot MIRA diciptakan dengan berbagai level kesulitan dimulai dari 1–10 yang dapat disesuaikan dengan kemampuan pengetahuan lawan tentang strategi catur.
“SARI Teknologi memilih robot catur karena catur merupakan salah satu permainan olahraga yang sudah ada dari zaman dahulu adalah catur,” kata Yohanes.
Baca Juga: Elon Musk Akan Pamerkan Robot Humanoid Tesla Usai Ditunda
Selain itu, lanjut dia, catur juga adalah permainan antara dua orang yang melatih melatih kecerdasan, kesabaran, strategi, kreativitas, dan ketelitian. Catur juga merupakan permainan yang sangat digemari sejak zaman dulu.
“Oleh karena itu kita juga perlu meningkatkan catur itu sendiri agar bangsa Indonesia dapat mengikuti perkembangan zaman. Dengan ini diharapkan bangsa Indonesia dapat termotivasi untuk mengembangkan teknologi, khususnya bidang robotika,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pihaknya telah meluncurkan Robot MIRA bertepatan pada dengan Hari Kesaktian Pancasila. Waktu peluncuran tersebut dipilih karena keberadaan suatu bangsa tidak akan lepas dari sejarah. Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah meninggalkan begitu saja sejarah bangsa tersebut.
Salah satu sejarah yang ditinggal oleh bangsa Indonesia adalah kata dalam bahasa Jawa “bebasan” yang berbunyi “ana catur mungkur”. Artinya, adu mulut, pertentangan, percekcokan sebisa mungkin untuk dihindari agar senantiasa dapat menyelesaikan masalah dengan bijak.
Bertepatan pada Hari Kesaktian Pancasila yang dilalui dengan luka yang mendalam bagi bangsa Indonesia karena kehilangan 7 jenderalnya pada peristiwa G30S/PKI diperingatilah tanggal 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Baca Juga: OceanOneK, Robot Buatan Stanford University yang Siap Menjelajahi Dasar Lautan
“Tentu kita sebagai bangsa Indonesia tidak ingin pengorbanan para pahlawan kita menjadi sia-sia. Kita perlu adanya perubahan untuk Indonesia baru yang lebih maju,” ujarnya.
Untuk turut serta membangun Indonesia baru yang lebih maju, SARI Teknologi ingin melanjutkan semangat pantang menyerah dari para pahlawan dengan tujuan menciptakan 1 juta inovator Indonesia agar dapat berinovasi membuat teknologi yang mampu menyaingi teknologi negara maju.
Kembali soal Robot MIRA, kata Yohanes, pihaknya memperkenalkannya kepada murid sekolah-sekolah negeri di Jakarta, mulai SD sampai SMP. ?Ini untuk meningkatkan minat anak-anak terhadap teknologi serta mendorong generasi muda dalam menciptakan inovasi-inovasi yang brilian dalam bidang teknologi.
Roadshow Robot MIRA di sekolah dimulai hari ini. Pertama, di SDN Kenari serta SMPN 216 Jakarta. Sedangkan untuk Selasa (4/10), roadshow digelar di SDN Gondangdia serta SMPN 1.
Menurut Yohanes, pihaknya ingin meningkatkan kepercayaan diri anak-anak dengan melibatkan kerja sama dengan tokoh anak-anak, Kak Seto untuk mendorong semangat inovasi mulai dari sekolah dasar.
Baca Juga: Mahasiswa UIN Walisongo Rancang Alat Penentu Arah Kiblat Robotik
“Selain robot MIRA kami juga membawa beberapa robot, yaitu l-Car. Anak-anak akan merakit sebuah robot mobilnya sendiri yang dapat berjalan mengikuti track yang dibuat menggunakan lakban hitam,” katanya.
SARI Teknologi juga akan memperlihatkan beberapa robot dancing yang dapat menari mengikuti irama lagu untuk menghibur anak-anak dan meningkatkan minat anak-anak dalam bidang robotika.
“Setiap inovasi yang kami luncurkan sejak tahun 2006 selalu menjadi misi konsisten SARI Teknologi untuk menciptakan 1 juta inovator dan penemu teknologi muda yang dapat bersaing dengan dunia,” ujarnya.
Yohanes mengharapkan, peluncuran robot MIRA ini dapat memicu setiap anak-anak Indonesia untuk menciptakan inovasi teknologi, khususnya dalam bidang robotika artificial intelligence yang kelak membanggakan bangsa dan dapat bersaing dengan negara lain.
“Pada moment Kesaktian Pancasila ini, mari kita bersama-sama bergandengan tangan meneruskan semangat pengorbanan para jenderal dan membangun Indonesia yang kaya akan innovator menuju Indonesia emas di tahun 2045,” ujarnya.