Jakarta, Gatra.com - Direktur utama Perum Bulog, Budi Waseso mengungkapan lonjakan harga beras saat ini disebabkan oleh permainan perusahaan swasta. Pria yang akrab disapa Buwas itu menyebut, pertumbuhan perusahaan swasta yang memproduksi beras dengan teknologi tinggi semakin marak menjamur hingga berani mengendalikan harga beras di masyarakat.
"Mereka (swasta) menguasai dan sampai hari ini tidak ada pengendalian mereka yang merusak harga di lapangan," ungkap Buwas saat memantau ketersediaan dan harga beras di Pasar Induk Cipinang, Senin (3/10).
Baca juga: KIB Disebut ‘Ecek-Ecek’, Yandri: Semua yang Berkembang Masih Ecek-Ecek
Menurut Buwas, kapasitas negara dalam hal ini Bulog untuk menyerap dan mengendalikan harga beras di masyarakat masih kalah bersaing dengan swasta.
Ia menjelaskan, swasta hingga kini tidak memiliki batasan dalam menyerap gabah petani dengan harga setinggi-tingginya.
"Sementara Bulog itu membeli atau mengadakan pengadaan cadangan beras pemerintah sudah ada ketentuannya, dibatasi harga pembeliannya dan harga pasarnya jg dibatasi," jelas Buwas.
Baca juga: PKS Purworejo Dukung Anies Baswedan Kandidat Capres 2024
Selain itu, Buwas berujar bahwa selain harus bersaing perihal penyerapan gabah petani, Bulog juga harus bersaing mendapat akses angkutan distribusi dengan swasta pemain beras. Terutama di wilayah sentra produksi beras.
"Jadi kalau kami mau ambil angkutan itu sesuai dengan harga swasta kita juga tidak punya kemampuan," imbuhnya.
Buwas pun yakin, apabila seluruh aspek pangan dikuasai negara maka permasalahan kelangkaan dan fluktuasi harga pangan akan terselesaikan.
"Saya yakin kalau kita semua memperhatian dengan ketentuan dan negara benar-benar hadir menguasai pangan, tidak akan pernah terjadi masalah pangan langka," pungkasnya.
Sebagai informasi berdasarkan sistem Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok, Kementerian Perdagangan per 30 September 2022 harga rata-rata beras medium secara nasional Rp10.700/kilogram atau naik 2,88 persen dibandingkan harga pada 1 Agustus 2022 sebesar Rp10.400/kilogram.
Baca juga: Penjabat Kepala Daerah Ditunjuk Langsung Presiden, Priyo: Tanda Demokrasi Tidak Baik-baik Saja
Sebelumnya, Pemerintah telah telah menugaskan Perum Bulog melaksanakan program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) beras medium yang dilakukan sepanjang tahun hingga 31 Desember 2022 di seluruh wilayah di Indonesia Adapun selama periode Januari hingga 30 September 2022, Perum Bulog telah merealisasikan penyaluran KPSH beras medium sebesar 652.768 ton, dan khusus DKI Jakarta sebesar 31.715 ton.