Jakarta, Gatra.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali melakukan takziah ke rumah duka, salah satu korban meninggal dunia akibat tragedi Kanjuruhan di Malang, Minggu (2/10) malam.
Amali selaku pihak Menpora menyampaikan rasa duka mendalam kepada keluarga korban atas tragedi berdarah tersebut.
Menpora Amali bersama Kapolri Jendral Listyo Sigit Pranowo tiba di rumah duka, Jalan Sidomoro, Kepajen, Kabupaten Malang, Jawa Timur sekitar pukul 20.00 WIB.
Baca Juga: Tragedi Berdarah di Stadion Kanjuruhan Malang, Kapolda Jatim: 127 Orang Meninggal Dunia
Dalam kesempatan itu hadir pula Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan serta sejumlah pejabat lainnya. Rombongan tampak berbincang dan berdoa di rumah duka.
“Bapak Presiden menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas musibah yang terjadi ditempat ini (Stadion Kanjuruhan). Ada korban meninggal dan dirawat,” kata katanya.
Sebelum takziah ke rumah duka, Menpora bersama rombongan melakukan peninjauan ke Stadion Kanjuruhan untuk mengecek lokasi kejadian pasca-kerusuhan. Kemudian setelah itu, rombongan menuju ke RSUD Kanjuruhan, tempat korban luka-luka dirawat.
Baca Juga: Kedatangan Muhadjir Bikin Tenang, Sudarmaji: Beliau Paham Kultur Arema
Amali mengatakan kepala negara memberikan intruksi kepada Kapolri, PSSI, pemerintah daerah maupun pihaknya untuk menangani kasus tragedi ini sebaik-baiknya.
“Penanganan ini tentunya sesuai dengan tugas dan bidangnya masing-masing, dilakukan secara profesional dan terbuka,” jelas Menpora.
Menpora menuturkan bahwa PSSI perlu melakukan evaluasi secara total terhadap penerapan sistem kompetisi yang saat ini sudah ada, sehingga tercipta iklim yang baik.
"Mengevaluasi secara total terhadap sistem yang sudah ada sehingga kita akan mendapatkan cara yang terbaik, pemain bisa bermain dengan tenang, serta penonton bisa nyaman menonton," ucap Amali.
Diberitakan sebelumnya, Laga Arema kontra Persebaya yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10) malam, menjadi catatan kelam bagi sepak bola Indonesia. Lantaran partai yang dimenangkan Bajul Ijo dengan skor 3-2 ini harus berakhir tragis.
Baca Juga: Kerusuhan Arema: Ini Kata Kapolda Jatim Tembakkan Gas Air Mata
Di mana terjadi kericuhan dan membuat bentrok ribuan suporter tuan rumah atau Aremania dengan aparat keamanan. Kemarahan suporter pun dibalas petugas dengan tembakan gas air mata. Suporter panik, dan kocar-kacir. Saling berdesak-desakan beberapa penonton terinjak-injak.