Jakarta, Gatra.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan menggelar rapat bersama Menpora Zainudin Amali dan pemerintah Malang di Jawa Timur. Rapat itu membahas evaluasi tragedi di stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan setidaknya 174 orang.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo meminta semua pihak bersabar menunggu perkembangan tersebut, baik terkait penanganan maupun proses investigasinya.
"Hari ini Kapolri akan melaksanakan rapat dengan Menpora dan pemerintah daerah setempat dan hasilnya akan dievaluasi terlebih dahulu tentunya akan disampaikan ke rekan-rekan media," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangannya, Minggu (2/10).
Dedi menjelaskan, pihaknya bakal berusaha secepat mungkin menangani tragedi tersebut. Dedi mengatakan Kapolri bersama Menpora telah berangkat ke Malang.
"Sesuai dengan perintah bapak Presiden hari ini Kapolri dan Menpora akan berangkat ke Malang," jelasnya.
Selain itu, Dedi menyebut Kapolri telah memberangkatkan tim Disaster Victim Identification (DVI) ke Malang, serta mengarahkan seluruh tim dokter dari rumah sakit terdekat. Hal itu bertujuan untuk mempercepat proses identifikasi korban tewas dan memberikan layanan kepada korban.
"Kapolri telah berangkatkan tim DVI yang langsung menuju ke Malang kemudian mengerahkan seluruh tim dokter dari RS Bhayangkara Malang, RS Bhayangkara Kediri, dan RS Bhayangkara Surabaya guna mempercepat proses identifikasi korban dan memberikan pelayanan kesehatan ke korban luka," tutur Dedi.
Dedi menambahkan, Polri juga bekerja sama dengan tim medis setempat guna menanggulangi bertambahnya jumlah korban tewas. Selain itu, Tim DVI berupaya untuk segera mengidentifikasi korban guna dikembalikan ke pihak keluarga.
"Yang kedua dengan jumlah korban yang begitu banyak tim DVI bekerja keras untuk segera identifikasi korban meninggal dunia dengan cepat agar korban dapat dikembalikan kepada keluarga masing-masing," tutup Dedi.
Diketahui, korban meninggal dunia tragedi Kanjuruhan, Malang, kembali bertambah. Terbaru, korban tewas telah mencapai 174 jiwa.