Teheran, Gatra.com - Pengawal Revolusi Iran mengumumkan pada hari Sabtu bahwa seorang perwira senior lainnya tewas dalam bentrokan di tenggara negara itu.
Kolonel Hamid Reza Hashemi, seorang perwira intelijen ideologi tentara Iran, meninggal karena luka yang dideritanya selama bentrokan dengan teroris.
Sebuah pernyataan dari Garda Pengawal Revolusi Islam (IRGC), dikutip AFP, Sabtu, (1/10).
Baca Juga: Kolonel Garda Revolusi Iran Ditembak Mati di Luar Rumahnya di Teheran
Kematian itu menambah jumlah orang yang tewas dalam baku tembak pada hari Jumat di dekat kantor polisi di kota Zahedan, ibu kota provinsi Sistan-Baluchestan menjadi 20 orang.
Penyiar negara mengatakan Kolonel Ali Mousavi, seorang perwira intelijen provinsi di Garda, juga termasuk di antaranya yang tewas.
Gubernur regional Sistan-Baluchestan, Hossein Khiabani, mengatakan kepada TV pemerintah bahwa total ada 20 orang juga terluka dalam bentrokan tersebut.
Tidak segera dijelaskan apakah bentrokan itu terkait dengan gelombang kerusuhan mematikan yang melanda Iran sejak kematian wanita Kurdi Mahsa Amini, dalam tahanan polisi moral pada pertengahan September.
Baca Juga: Pengawal Revolusi Iran Latihan Militer di Perbatasan Irak
Provinsi yang berbatasan dengan Pakistan dan Afghanistan itu sering dilanda serangan atau bentrokan antara pasukan keamanan dan kelompok bersenjata. Umumnya melibatkan geng penyelundup serta kelompok separatis atau ekstremis.
Sehari sebelumnya, seorang komandan senior Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) juga dilaporkan meninggal pada hari Jumat setelah dia terluka dalam bentrokan dengan orang-orang bersenjata "anti-rezim" di Iran tenggara.
Kepala komandan unit intelijen IRGC di provinsi Sistan-Baluchestan, Ali Mousavi, tewas setelah ditembak di dada oleh sekelompok pria bersenjata "anti-rezim" di kota Zahedan, kantor berita semi-resmi Tasnim melaporkan.
Baca Juga: Iran Tangkap Warga Asing Terlibat Protes di Teheran
Sebelumnya pada hari Jumat, media pemerintah telah melaporkan bahwa orang-orang bersenjata melepaskan tembakan ke sebuah kantor polisi di Zahedan, ibu kota provinsi Sistan-Baluchestan.
Kerusuhan itu terjadi di tengah protes anti-pemerintah yang sedang berlangsung dcan terus meletus di seluruh Iran awal bulan ini, setelah Mahsa Amini, seorang wanita Kurdi Iran berusia 22 tahun, meninggal dalam tahanan polisi.