Jakarta, Gatra.com - Sebanyak 18.000 bibit mangrove di tanam di Desa Panimbang jaya Kecamatan Panimbang dan Desa Cigorondong Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang. Kegiatan ini merupakan bagian dari target penanaman 50.000 bibit mangrove di tahun 2022 yang digagas Yayasan KEHATI. 

Berdasarkan hasil survei Yayasan KEHATI bersama Universitas Tirtayasa, Desa Panimbang jaya dan Desa Cigorondong memiliki lahan seluas 2 hektar untuk ditanami mangrove. Mangrove yang tumbuh nnatinya diharapkan menjadi bentang alam terhadap bencana dan memitigasi dampak perubahan iklim.

Baca Juga: Peduli Laut Yayasan Konservasi Alam Nusantara Ajak Misi Lestari Jaga Biota Laut

Studi DLHK Provinsi Banten di tahun 2019 menyatakan luasan ekosistem mangrove di Banten terus mengalami laju degradasi yang disebabkan beberapa factor seperti abrasi, dan bencana alam.

"Selain manfaat ekologis, ekosistem mangrove yang tumbuh lestari diharapkan menjadi pendongkrak ekonomi masyarakat sekitar," ujar Manajer Program Ekosistem Kelautan KEHATI, Toufik Alansar, Jumat (30/9)

Taufik menambahkan untuk menyasar target penumbuhan di sektor Ekonomi, pihaknya akan melakukan beberapa kegiatan pemberdayaan masyarakat. Misalnya saja, penguatan melalui pelatihan pengolahan hasil mangrove di tahun 2023.

"Sebagaimana penanaman mangrove pada 2021, kegiatan serupa kali ini juga disertai dengan gerakan bersih-bersih pantai di sekitar lokasi penanaman," jelasnya.

Sementara itu, President Director PT ASC Jun Miyazaki menyatakan pihaknya bersama Yayasan KEHATI akan terus mengembangkan Program Mangrove Blue Carbon ini di area lainnya di Provinsi Banten.

Baca Juga: Dorong Pendidikan Mangrove di Bangku Sekolah, CSR Pertamina Jadi Lokasi Pembelajaran Adiwiyata se-Cilacap 

"Semoga mangrove yang kita jaga bersama dapat memberikan banyak manfaat untuk lingkungan, masyarakat sekitar, dan tentunya masa depan yang lebih baik” ujarnya.