Jakarta, Gatra.com - Revitalisasi halte Bus Transjakarta di kawasan Bunderan Hotel Indonesia (Bunderan HI) menuai kritik dari seorang Sejarawan JJ Rizal. Di akun Twitter pribadinya @JJRizal menuliskan sebuah utas yang intinya mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menyetop pembangunan halte Bus Transjakarta Tosari-Bunderan HI karena dinilai merusak pandangan ke arah patung selamat datang Henk Ngantung Fontein di Bunderan HI.
"Pak gubernur @aniesbaswedan mohon stop pembangunan halte @PT_Transjakarta tosari-bundaran hi yg merusak pandangan ke patung selamat datang en henk ngantung fontein warisan presiden sukarno dgn gubernur henk ngantung sbg poros penanda perubahan ibukota kolonial ke ibukota nasional," tulis cuitan akun @JJRizal, dikutip Jumat (30/9).
Utas tersebut juga menjelaskan bahwa patung selamat datang Henk Ngantung Fontein bukan hanya sekadar karya Presiden pertama RI dan Sang Maestro Edi Sunarno, tetapi juga sebagai simbol keramahan bangsa dan semangat bersahabat.
Selain itu, @JJRizal menyebut Hotel Indonesia bukan hanya simbol awal pariwisata modern Indonesia pasca-kolonialisasi, tetapi karya arsitektur itu juga disebut oleh Sukarno sebagai 'pembuka wajah muka indonesia'.
Revitalisasi halte Bus Transjakarta Tosari-Bunderan diketahui mengubah model dan ukurannya menjadi lebih besar. Hal itu dinilai telah mengganggu sorot pemandangan Bunderan HI yang selama ini menjadi salah satu ikon otentik kota Jakarta.
Ia pun meminta agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Transjakarta menjaga warisan sejarah kota. Karena itu, dia mendesak Anies Baswedan untuk segera menyetop pembangunan yang dinilai arogan di kawasan cagar budaya. Pihak Transjakarta juga diharap menemukan model arsitektural yg lebih pantas untuk halte busnya sehingga bisa menguatkan vista sejarah yang berharga.
"Sekali lg mohon pak gubernur @aniesbaswedan stop pembangunan halte @PT_Transjakarta yg arogan di kawasan cagar budaya penanda sejarah perubahan kota kolonial jadi kota nasional warisan sukarno, jangan biarkan halte-halte itu jadi noda di buku sejarah masa pemerintahan bapak yang kaya prestasi," tulis utas tersebut.