Jakarta, Gatra.com – Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan penanganan food waste (sampah makanan) jadi salah satu upaya antisipasi krisis pangan, dan pengentasan kerawanan pangan di Indonesia.
Ia menyebut, badan pangan mendukung pengurangan food waste sesuai target RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) tahun 2020-2024 melalui Peningkatan Tata Kelola Sistem Pangan Nasional.
"Namun keberhasilan penanganan food waste memerlukan komitmen bersama dan kolaborasi lintas sektor," ungkap Arief, Jumat (30/9).
Baca Juga: Badan Pangan Nasional Genjot Konsolidasi untuk Tingkatkan Keamanan dan Mutu Pangan
Arief menyebut kolaborasi lintas sektor tersebut dijalankan berdasarkan pemetaan tugas dan fungsi yang saling berkaitan, terdiri dari penyedia atau donatur pangan, food hub atau penggiat food waste, dan kelompok sasaran.
Ia menerangkan, kelompok penyedia atau donatur pangan terdiri dari pelaku usaha mall, restoran, hotel, serta retail.
Sedangkan, kelompok yang berperan sebagai Food Hub atau Penggiat Food Waste terdiri dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau Non-Governmental Organization (NGO), yang memiliki kepedulian dan fokus pada penanganan food waste dan pengentasan kerawanan pangan.
Baca Juga: Sah! Badan Pangan Nasional Jadi Mitra Kerja Komisi IV DPR RI
“Kelompok ini berperan menerima, mengolah, dan mendistribusikan makanan layak konsumsi yang disalurkan dari donator pangan,” ujarnya.
Adapun Kelompok sasaran meliputi keluarga rawan pangan, anak-anak, lansia, panti asuhan, serta masyarakat umum yang rentan mengalami kerawanan pangan dan gizi.
Arief menekankan, para pihak yang masuk dalam skema pengelolaan food waste ini harus duduk bersama, menyamakan visi dan semangat agar alur pengelolaan bersifat berkelanjutan.
Baca Juga: Badan Pangan Nasional Klaim Telah Membuat Data Neraca Pangan yang Terintegrasi
Sebelumnya, badan pangan telah menjalankan skema pengelolaan food waste melalui sinergi antara Badan pangan, Sarinah, Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), dan Surplus Foundation. Kerja sama lintas sektor yang bertajuk “Sarinah Bebas Food Waste” tersebut ditandatangani pada 15 Agustus 2022 lalu.
“Kerja sama strategis semacam ini akan terus kami lanjutkan sehingga ada lebih banyak mall dan pusat perbelanjaan lainnya yang mencanangkan bebas food waste,” katanya.
Sebagai informasi, pengurangan food waste menjadi perhatian serius Indonesia dan negara-negara di dunia sesuai komitmen dalam Sustainable Development Goals (SDGs) ke-12 poin ke-3. Sesuai SDGs negara-negara di dunia diharapkan dapat mengurangi 50% food waste per kapita di tingkat retail dan konsumen pada tahun 2030.