Sukoharjo, Gatra.com – Staf Operasi Pemeliharaan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Suryadi, mengingatkan kepada pengelola jembatan sasak agar mengutamakan keselamatan pengendara yang melintas. Sehingga jangan sampai hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
“Itu kami dapat informasi dari warga dan medsos, berhubung sungai ini kewenangan BBWS Bengawan Solo. Ini kami survei seperti apa proses penyeberangannya. Intinya kami khawatir dari segi keselamatan masyarakat pengguna,” ucapnya, Kamis (29/9).
Baca Juga: Buntut Perbaikan Dua Jembatan di Sukoharjo, Jembatan Sasak Kini jadi Alternatif Warga
Suryadi meminta kepada pengelola untuk mengurus izin terlebih dahulu sebelum mengoperasikan penyeberangan itu. Terlebih ada alat berat yang digunakan untuk meratakan tanah di bibir Sungai Bengawan Solo.
“Kami juga mengharapkan pengelola izin dulu ke BBWS karena akan ada arahan-arahan khusus dari kami. Termasuk alat berat yang digunakan, karena otomatis kan itu merusak infrastruktur, seharusnya tidak terjadi seperti itu, seharusnya izin dulu,” tegasnya.
Baca Juga: Jembatan Mojo Ditutup, Ratusan Warga Antri di Jembatan Sasak
Perihal tindak lanjut terkait penggunaan alat berat tersebut, dia mengaku masih akan melakukan evaluasi dari hasil survei lapangan.
“Berhubung sudah terlanjur seperti itu, langkah awal kami konfirmasi dulu dari lurah, kades, dan para pelaku, sudah dikelola berapa lama. Kami mohon dari para pengelola keselamatan pengendara itu yang paling utama,” katanya.
Dia menyebut, untuk Jembatan Sasak lama sudah ada izin dari Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo. Sedangkan untuk Jembatan Sasak baru belum mengantongi izin.
“Dishub juga seharusnya tidak serta merta mengizinkan seperti itu, karena ini kan wilayah BBWS Bengawan Solo,” ungkapnya.
Perizinan ke BBWS Bengawan Solo harus ada, mengingat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka minimal pihaknya bisa saja dikenai pasal pembiaran.
Baca Juga: Polres Sukoharjo Rekayasa Lalin Penutupan Jembatan Mojo
“Kami hanya mengingatkan saja untuk tindak lanjutnya akan kami evaluasi terlebih dahulu. Ini dampak dari implikasi Jembatan yang ditutup,” tandasnya.
Sebelumnya jembatan sasak lama yang masih berfungsi itu sudah kembali dibuat jembatan sasak baru. Jembatan terbuat dari bambu tersebut menghubungkan Desa Gadingan, Mojolaban, Sukoharjo hingga Ngepung, Sangkrah, Pasar Kliwon.
Jembatan Sasak di Desa Gadingan yang terhubung ke Kampung Beton, Sewu, Jebres, Solo telah ada sebelum jembatan baru itu muncul. Jembatan Sasak itu diketahui sudah ada sejak lama. Namun baru mengalami kepadatan arus lalu lintas saat penutupan Jembatan Mojo.
Dalam akun Instagram @soloinfo seorang pria dalam video mengatakan Jembatan Sasak kenarah Sangkrah yang baru dibangun itu akan bisa dilalui pada Jumat (30/9/2022) mendatang. Terlihat dalam video sebuah alat berat sedang mengeruk lahan di bantaran sungai tersebut.