Jakarta, Gatra.com - Menanggapi hasil survey Pusat Data Bersatu (PDB) tentang kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria serta harapan pejabat pengganti Gubernur DKI Jakarta, Pengamat Ekonomi INDEF, Agus Herta, menyatakan bahwa permasalahan ekonomi DKI Jakarta berkaitan dengan perekonomian nasional.
"Jakarta punya peran dan fungsi strategis dalam perekonomian nasional, ibarat seperti jantung memompa darah ke seluruh tubuh, Jakarta jadi epicentrum perekonomian nasional," ujarnya dalam pembacaan hasil survey PDB di Jakarta, Kamis (29/9).
Sebelumnya, hasil Survey PDB menunjukkan bahwa masalah ekonomi menjadi permasalahan yang paling banyak disebut sejumlah 49,8% responden. Pada masa kepemimpinan Anies-Riza, masalahh ini masih belum bisa terselesaikan akibat dampak Covid-19.
Baca Juga: Hasil Survei: 83,8% Masyarakat Puas Atas Kinerja Anies Baswedan-Riza Patria
Menurut Agus, apa yang terjadi di Jakarta akan mempengaruhi kondisi perekonomian daerah. Maka, kesadaran masyarakat atas masalah ekonomi yang belum selesai menjadi poin penting.
"Ada masalah yang harus diselesaikan oleh pelanjutnya. Hasil survey bahwa pemimpin yang nanti diharapkan netral dan tidak terafiliasi, diharapkan dia bisa menjaga kondusivitas," katanya.
Agus menjabarkan bahwa maju tidaknya suatu ekonomi sangat tergantung kondusivitas politiknya. Jika kondisivitas politik baik, maka ekonomi akan berjalan baik.
Baca Juga: Ulama NU dan Muhammadiyah Kompak Masuk Barisan Relawan Anies Baswedan
"Ekonomi bicara pergerakan, interaksi, relasi manusia yang di dalamnya ada trust. Itu menjadi bagian tidak terpisahkan dari modal sosial," papar Agus.
Lebih lanjut, Agus menerangkan bahwa modal sosial yang paling berperan dalam kemajuan ekonomi daerah. Maka, pemimpin baru diharapkan mampu mempertahankan, bahkan meningkatkan modal sosial yang sudah ada. Jika modal sosial naik, maka perekonomian juga akan ikut naik. Agus menegaskan bahwa pejabat gubernur mendapat tantangan mengenai bagaimana mempertahankan, bahkan meningkatkan dan menyelesaikan masalah ekonomi di DKI Jakarta.