Home Teknologi Ciptakan Inovasi, Warga Sukoharjo Rubah Sampah Plastik Menjadi BBM

Ciptakan Inovasi, Warga Sukoharjo Rubah Sampah Plastik Menjadi BBM

Sukoharjo, Gatra.com – Purwanto, 40 tahun, warga Dukuh Kebak RT01/RW 13, Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah, membuat sebuah inovasi. Dengan menggunakan sebuah alat, ia mendaur ulang sampah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Saat ditemui di lokasi produksi, Purwanto mencritakan, memulai mendaur ulang sampah plastik sejak Maret 2018. Berawal dari keprihatinan banyaknya sampah plastik di sungai. Bermodal dari tonmtonan video YouTube, ia belajar mendaur ulang sampah plastik.

“Saya uji coba pakai blek (kaleng roti) dan akhirnya bisa, lalu pakai alat hasil rakitan sendiri plat besi,” katanya, Selasa (27/9).

Baca Juga: Kemenperin Berhasil Ubah Sampah Plastik jadi BBM

Plat besi tersebut sebagai wadah pembakaran dengan kapasitas 2-3 kilogram plastik. Namun karena berkapasitas kecil, akhirnya ia mengajukan alat yang lebih besar ke Kementerian Perindustrian melalui DPRD Sukoharjo. Hingga akhirnya tahun 2019, sebuah alat dengan ukuran lebih besar turun, yang mana harganya mencapai Rp200 juta.

“Awal mulanya memilah sampah plastik dari rumah tangga, plastik yang bisa digunakan sampah plastik yang tidak mengandung aluminium foil,” ujarnya.

Setelah dipilah, kemudian dikeringkan dan dimasukkan ke dalam tungku reaktor. Tungku reaktor ditutup rapat dengan waktu minimal satu jam. Selama proses pembakaran, uap akan berjalan ke selang dan menghasilkan bahan bakar minyak, yakni solar, minyak tanah hingga premium.

Baca Juga: Keren, BUMDes di Purbalingga Sulap Sampah Plastik Jadi BBM

“Asap yang berat menjadi solar, yang ringan menjadi minyak tanah sama premium,” ucapnya.

Purwanto mengatakan, tungku reaktor tersebut mempunyai kapasitas 20 kilogram plastik. Jumlah tersebut mampu menghasilkan BBM hingga 17 liter, dengan rincian solar sekitar 12 liter dan sisanya minyak tanah serta premium.

“Sampah bening dan warna sebenarnya pengaruh, yang bagus yang bening. Kandungannya juga beda,” imbuhnya.

Sampah plastik tersebut lanjut Purwanto, diperoleh dari Bank sampah yang dikelola kader-kader PKK yang berada di Desa Wirun. Ia pun tidak kesulitan untuk mendapatkan sampah plastik.

Baca Juga: Pertama di Indonesia Sampah Botol Plastik Ditukar BBM

“Mayoritas di lingkungan saya pengrajin genteng, dan butuh minyak untuk pelicin antara tanah liat sama cetakan. Jadi kalau warga butuh minyak bisa ditukar dengan plastik, atau membayar Rp7 ribu perliter,” bebernya.

Produksi sampah plastik menjadi BBM tersebut ia lakoni seorang diri. Hanya saja tidak setiap hari melakukan produksi, tergantung permintaan.

Dia mengaku, BBM produksinya pernah diuji coba di laboratorium UGM. Hasilnya kandungan senyawa bisa digunakan untuk BBM. Namun kadar karbonnya masih tinggi.

“Sudah pernah uji performa di Lab Yogyakarta dan Surabaya di pabrik kayu hasilnya juga tidak ada masalah dan bisa buat pengawet kayu, cuman masih ada bau plastik. Kalau bau plastik sudah hilang mereka mau menerima satu hari 200 liter,” ungkapnya.

Dia pun berharap, di tahun 2025, Indonesia bisa terbebas dari sampah plastik. Sebab sampah plastik sendiri sulit untuk terurai.

“Kita lihat di TPA Mulur 2024 sudah penuh sampah. Kalau penuh kemana lagi. Insya Allah di Wirun nanti ada pengolahan, jadi sampah di Wirun nanti tidak dibuang di TPA kita kelola sendiri,” tandasnya.

1009