Jakarta, Gatra.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, mengapresiasi dua anak-anak asal Bali bernama Isabel dan Melati Wijsen, yang berani mengambil langkah dalam mengatasi polusi plastik di Bali.
Sandiaga pun menjadikan upaya yang dilakukan keduanya sebagai contoh bahwa masyarakat Bali kerap menjadi pemimpin dalam menghadirkan gerakan perubahan, demi menjadikan Bali sebagai garda terdepan dalam tranformasi pariwisata di Indonesia, sekaligus membantu mewujudkan pariwisata yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan di wilayah Bali itu sendiri.
Baca Juga: Sandiaga Uno Dorong Argowisata Tanjung Sakti Jadi Desa Wisata
“Mereka menunjukkan bagaimana menggunakan krisis sebagai batu loncatan untuk melompat lebih tinggi. Krisis polusi plastik diubah menjadi gerakan untuk melarang kantong plastik," kata Sandi saat memberikan sambutan dalam World Tourism Day 2022 di Grand Hyatt Bali, Nusa Dua, Selasa (27/9).
Untuk diketahui, Isabel dan Melati Wijsen membangun sebuah organisasi dan membuat petisi dengan mengumpulkan 100 ribu tanda tangan dari masyarakat sebagai bentuk banyaknya dukungan publik. Hal tersebut menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk akhirnya memberlakukan larangan penggunaan kantong plastik sekali pakai.
Baca Juga: Mengerikan, Riset Terbaru Ungkap Kota-Kota Di Pesisir Bakal Tenggelam Lebih Cepat
"Artinya krisis ini harus dimanfaatkan sebagai jembatan untuk mereformasi, menata, dan mengarahkan ulang agar kembali lebih kuat," tutur Sandiaga.
Sebagaimana diketahui, Indonesia didapuk menjadi tuan rumah perayaan World Tourism Day ke-42 tahun ini. Pemerintah pun menunjuk Bali, sebagai lokasi perayaan hari istimewa, yang jatuh pada Selasa (27/9) ini.
"Semoga di dalam World Tourism Day ini kita dapat memikirkan kembali pariwisata seperti apa yang kita semua butuhkan dan bagaimana kita bisa mewujudkan agenda pemulihan pariwisata dunia,” kata Sandi.