Asahan, Gatra.com - Ratusan Tenaga Suka Rela Tenaga Kesehatan (TKS-Nakes) Puskesmas se kabupaten Asahan, Sumatera Utara menggelar aksi unjuk rasa di kantor Bupati Asahan, Selasa (27/9).
Mereka menuntut agar honor TKS Nakes di seluruh puskesmas di tampung dalam APBD. Mereka mengaku, selama puluhan tahun bekerja tidak pernah mendapat honor dari Pemerintah Daerah setempat.
"Kami minta Bupati Asahan temui kami. Kami ingin jumpa Bupati," teriak pengunjuk rasa.
Dalam aksi itu, selain membawa poster-poster, ada lima Nakes melakukan aksi jahit mulut sebagai bentuk protes mereka kepada Bupati Asahan Surya. Mereka menilai Bupati Asahan tidak memiliki kepedulian terhadap nasib ratusan TKS Nakes.
Baca Juga: Honorer Nakes RSUD Rengat Demo, Ulah Zona Nyaman Terganggu?
"Kamilah garda terdepan dalam menghadapi pandemi. Saat para pejabat semua tertidur pulas di malam hari, kamilah yang bekerja menghadapi covid. Tapi nasib kami tidak pernah dipikirkan oleh Pemerintah daerah," ungkap seorang Nakes sambil berteriak.
Para Nakes mengaku hanya diberikan honor sebesar Rp300 ribu saja per bulan. Jika dihitung berdasarkan jumlah Nakes TKS sebanyak 550 orang, maka hanya butuh anggaran Rp1,6 miliar.
"Bandingkan saja dengan Pemko Tanjung Balai dengan APBD nya yang hanya Rp600 miliar mereka mampu membayar honor Nakes. Sementara kabupaten Asahan yang APBD nya Rp1,6 triliun namun tidak mampu memberikan honor bagi Nakes," ujar pengunjuk rasa.
Baca Juga: Dewan Minta Anggaran Nakes dan Guru Madin Diprioritaskan
Dalam aksi unjuk rasa itu, selain menuntut Pemkab Asahan untuk menampung honor para Nakes dalam APBD, mereka juga menyesalkan tindakan-tindakan intimidasi yang dilakukan oknum-oknum pejabat di lingkungan Dinas kesehatan Pemkab Asahan. Mereka diancam akan dipecat sebagai TKS di Puskesmas jika ikut unjuk rasa.
"Kami mengabdi, tapi tak pernah mendapat gaji. Kami merasa terzolimi," ujar Ketua Forum Komunikasi Tenaga Kesehatan (FKTK) Kabupaten Asahan, Reihan Manurung.
Setelah lebih dari satu jam menggelar orasi di depan kantor Bupati Asahan, para pendemo akhirnya ditemui wakil Bupati Asahan Taufik ZA Siregar.
Dihadapan orang nomor dua di Pemkab Asahan itu mereka meminta segera ada solusi.
Baca Juga: Ditegur Pusat, Pemkot Bandar Lampung Mulai Cairkan Insentif Nakes
"Kami minta diputuskan saat ini juga. Jika tidak, kami akan lakukan aksi inap di kantor DPRD," ujar koordiantor aksi Andrian.
Aksi unjuk rasa puluhan tenaga kerja suka rela (TKS) Tenaga Kesehatan baru berakhir setelah Wakil Bupati Asahan menemui mereka dan berjanji akan segera menindak lanjuti aspirasi tersebut.
“Saya sudah perintahkan Kepala Badan Kepegawaian Daerah mencari payung hukum," ujar Taufik usai menggelar rapat mendadak antara perwakilan pengunjuk rasa, Kepala BKD Pemkab Asahan, dan Kepala Dinas Keuangan dan Aset Pemkab Asahan, Sofyan.