Home Ekonomi Garuda Indonesia Ajukan Rekognisi Putusan Homologasi PKPU ke Pengadilan AS

Garuda Indonesia Ajukan Rekognisi Putusan Homologasi PKPU ke Pengadilan AS

Jakarta, Gatra.com - Garuda Indonesia resmi mengajukan permohonan Chapter 15 ke pengadilan di Amerika Serikat (AS) pada hari Jumat (23/9) lalu. Pengajuan Chapter 15 ini merupakan bagian dari komitmen untuk memastikan bahwa langkah implementasi atas misi restrukturisasi yang tengah dilaksanakan dapat diterapkan secara optimal di berbagai yuridiksi internasional khususnya di Amerika Serikat.

Adapun Chapter 15 merupakan mekanisme atas pengakuan (recognition) putusan homologasi dalam tahapan PKPU yang telah dilalui, di negara lain yang melibatkan debitor, aset, kreditor, dan pihak lain dari lebih satu negara. Chapter 15 juga mengatur kerja sama antara pengadilan AS dan pengadilan asing serta otoritas di negara lain yang terlibat dalam lintas negara. 

Baca Juga: Ubah Model Bisnis, Garuda Indonesia akan Hentikan Penjualan Tiket First Class

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menjelaskan bahwa pengajuan Permohonan Chapter 15 tersebut merupakan tindak lanjut atas putusan homologasi PKPU yang telah ditetapkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada bulan Juni lalu.

“Dengan ratusan kreditur termasuk di dalamnya kreditur asing, kami memahami bahwa diperlukan berbagai langkah untuk memastikan perjanjian perdamaian sebagaimana yang telah disepakati oleh lebih dari 95 persen kreditur melalui PKPU dapat terimplementasikan dengan baik," kata Irfan dalam siaran pers yang dikutip Selasa (27/9).

Irfan juga menyebut Bahwa proses PKPU yang dijalankan Garuda bersama segenap pemangku kepentingan selama lebih dari 6 bulan lamanya, dilakukan dengan senantiasa mengedepankan prinsip kehati-hatian. Irfan juga memastikan aspirasi seluruh kreditur dapat terseleraskan dengan kemampuan pemenuhan kewajiban usaha Perusahaan.

"Oleh karena itu, melalui pengajuan permohonan Chapter 15 ini kami berharap akan dapat memberikan kepastian hukum bagi debitur maupun seluruh kreditur khususnya kreditur yang berada dalam yurisdiksi Amerika Serikat," jelasnya.

Baca Juga: Pemerintah Suntik Garuda Rp7,5 Triliun, Potensi Utang Diproyeksi akan Menyusut 50 Persen

Terakhir, Irfan juga menegaskan bahwa langkah yang diambil adalah bentuk komitmen berkelanjutan Garuda atas kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan oleh lebih dari 95 persen kreditur dalam proses PKPU, atas upaya Garuda memberikan landasan hukum yang kuat atas pemenuhan kewajiban usaha terhadap kreditur.

"Termasuk di dalamnya dengan memaksimalkan langkah-langkah pemulihan kinerja guna memberikan nilai optimal dalam kolaborasi bisnis dengan seluruh mitra usaha," tutup Irfan.

165