Jakarta, Gatra.com - Institut Kemandirian (IK) Dompet Dhuafa bekerjasama dengan Rebach Internasional meresmikan program Re-Space di Gedung Inovasi Kemandirian Jalan Zaitun II, Komplek Islamic Village Tangerang, Banten pada Sabtu lalu (24/9/2022). Re-Space dibuat untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya manusia terampil dalam menggerakkan perekonomian.
Re-Space merupakan, program inovasi untuk memecahkan masalah sosial di masyarakat. Re-Space menjadi langkah inisiatif dalam membangun role model baru dengan konsep philantropreneurship untuk melahirkan generasi muda terampil dan mandiri.
"Cukup preventif program yang ada di Re-Space tidak kalah dengan yang berbayar. Alhamdulillah kita, memiliki fasilitas yang cukup bagus. Barangkali kita bisa menjadikan oase di tengah masyarakat bisa menjembatani ide yang belum tersalurkan dengan SDM yang terbatas. Bukan hanya skill tapi pengetahuan kita fasilitasi inkubasi bisnisnya. Mudah mudahan dari yang kecil ini bisa menjadi contoh untuk lembaga-lembaga yang lain," kata Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa, Rahmad Riyadi dalam keterangannya, Senin (26/9/2022).
Rahmad menerangkan, Re-Space merupakan pilot projek di Indonesia yang memiliki kegiatan pelatihan offline (luring) dan online (daring), inkubasi bisnis, dan penyediaan informasi kewirausahaan untuk mencetak entrepreneur baru. Terdapat fasilitas seperti, kitchen-lab, coworking space, ruang meeting, makerspace, mini-studio, photo studio, cloud kitchen cake bakery dan pembuatan aneka minuman serta lounge.
Program Re-Space di inisiasi oleh Rebach International mendapat dukungan dari Good People Organization dan Korea International Cooperation Agency (KOICA) dari Korea Selatan. Sehingga program dan infrastruktur Gedung Inovasi Kemandirian dapat berdiri.
Project Manager Re-Space, M Iqbal Adriansyah menjelaskan, Rebach International berkomitmen untuk membawa program-program terbaik untuk pemuda di Indonesia melalui kolaborasi dengan Institut Kemandirian dan mitra strategis lainnya. Diantaranya kegiatan pelatihan-pelatihan berbasis online, inkubasi usaha dan penyediaan informasi kewirausahaan yang dinamakan Re-Space.
"Program Re-Space merupakan upaya dalam membentuk bisnis sosial ekonomi yang berkelanjutan," jelas Iqbal.
Ia menyampaikan, Rebach International dan Institut Kemandirian juga menyediakan kegiatan pelatihan eksklusif untuk masyarakat umum. Melalui kegiatan kelas satu hari atau one day class, peserta dapat menikmati proses pembuatan produk atau menu makanan atau minuman. One day class disediakan untuk mengakomodasi kebutuhan peserta yang membutuhkan pendampingan eksklusif dari instruktur.
Para peserta yang mengikuti pelatihan, mendapat waktu pelatihan 5 jam untuk setiap kelas makerspace dan kitchen-lab. Seperti kelas makerspace, para peserta mendapat pelatihan bahan dasar yang terbuat dari kayu. Pada awal latihan, peserta mendapat pelatihan memberikan teknik dasar dan pengenalan berbagai macam alat yang akan digunakan, antara lain, gergaji, bor, amplas dan lain-lainya. Selain itu, peserta dapat langsung praktek bagaimana cara membuat pola, memotong, membor, dan menghaluskan kayu dengan menggunakan alat serba listrik.
"Pada kelas kitchen-lab, Institut Kemandirian dan Rebach Internasional memberikan kelas kepada para peserta terkait materi menghias kue origami cake. Pada tahap awal, peserta dikenalkan alat dan bahan apa saja yang digunakan dalam menghias origami cake. Selanjutnya, cara memotong kertas roti sesuai bentuk yang diinginkan serta memberikan teknik mengaduk kedua bahan tersebut menjadi satu," ujar Iqbal.