Jakarta, Gatra.com – Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr. Moh. Adib Khumaidi mengatakan bahwa Indonesia tidak perlu terlalu terburu-buru mendeklarasikan berakhirnya pandemi Covid-19, sebagaimana dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Senin (19/9) silam. Menurutnya, yang perlu dilakukan adalah melihat perkembangan kondisi penularan Covid-19 di Indonesia sendiri.
“Yang saya kira tepat disampaikan, bahwa kita enggak perlu terburu-buru (mendeklarasikan) seperti di Amerika, tapi kita harus melihat, menilai dari kondisi kita,” ujar Adib, ketika ditemui di Gedung DR. R. Soeharto, Jakarta, pada Senin (26/9).
Pasalnya, meski Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Tedros Adanom Ghebreyesus sebelumnya telah memberi sinyal positif akan ujung pandemi Covid-19 yang disebutnya telah di ujung mata, Adib memandang bahwa penetapan akhir dari status pandemi Covid-19 sebenarnya akan kembali pada kondisi dari masing-masing negara di dunia.
Baca juga: WHO Sebut Akhir Pandemi Covid-19 di Depan Mata, Kemenkes Siapkan Transisi Menuju Endemi
“Nanti tinggal kita melihat implementasi dalam negara, karena kemampuan, kondisi, (di) negara masing-masing pasti akan berbeda. Kita pun juga berbeda. Dari sisi global dari negara Indonesia, atau pun per wilayahnya tadi. Kita bisa dikatakan tadi, akan masuk melangkah pada yang kita sebut dengan endemi,” kata Adib.
Adib mengatakan, untuk menetapkan kapan kiranya pandemi Covid-19 akan berakhir, Indonesia perlu mengacu pada sejumlah indikator yang mengukur situasi gawat darurat Covid-19 di Indonesia. Beberapa di antaranya meliputi kasus positif Covid-19, positivity rate, surveilans (pengawasan dan pemantauan), serta jumlah capaian vaksinasi booster di masyarakat.
Baca juga: Jelang Akhir Pandemi Covid-19, Vaksinasi Kelompok Rentan Perlu Diintensifkan
Ia pun menuturkan, saat ini pemerintah tengah mengupayakan capaian persentase vaksinasi booster bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Hal itu menjadi salah satu indikator penentu status pandemi Covid-19 yang saat ini tengah dikejar oleh pemerintah dan sejumlah instansi yang berkaitan dengan kesehatan.
“Sekarang yang harus kita kejar kan (vaksinasi) booster. Nah, vaksin booster (ini) untuk semua masyarakat ya, bukan (hanya) untuk kelompok-kelompok tertentu ya. Termasuk nanti, target vaksinasi booster kedua,” kata Adib.
Baca juga: Epidemiolog: Indonesia Siap Tinggalkan Fase Gawat Darurat Covid-19
Ketum PB IDI itu pun mengatakan, capaian persentase vaksinasi booster tersebut juga menjadi salah satu dasar untuk menentukan sebuah kebijakan terkait sejumlah protocol kesehatan yang berlaku dan berkaitan dengan pandemi Covid-19.
“Ini menjadi suatu indikator-indikator yang harus dijadikan dasar untuk kita menyatakan sebuah kebijakan. Baik itu kebijakan berkaitan dengan masker, berkaitan juga dengan pemeriksaan PCR, kemudian rapid test antigen. Nah itu kan harus dari dasar-dasar indikator yang tadi,” kata Adib dalam kesempatan tersebut.