Jayapura, Gatra.com- Gubernur Papua, Lukas Enembe tengah menjadi sorotan karena menjadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bahkan, kelompok yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) pun ikut menimbrung.
"Jadi kami sampaikan bahwa TPNPB-OPM berjuang untuk bebaskan semua orang asli Papua, termasuk gubernur Papua Lukas Enembe dan semua PNS orang asli Papua yang kerja dengan Indonesia. Berdasarkan rumpun bangsa Papua yang merupakan rumpun Melanesia, kami memiliki adat dan budaya yang melekad dalam setiap suku," kata juru bicara TPNPB, Sebby Sambom, 26/09.
TPNPB menghormati Lukas Enembe sebagai tokoh Papua. "Dan kita sangat hargai orang yang dipandang sebagai tokoh. Lukas Enembe adalah tokoh orang asli Papua yang kerja sebagai boneka Jakarta. Kami TPNPB-OPM hargai dia sebagai tokoh bangsa Papua. Dia mempunyai hati yang kudus untuk rakyatnya bangsa Papua," katanya.
"Sekalipun begitu, kami TPNPB-OPM tidak punya kepentingan, dan juga tidak sibuk dengan urusan korupsi Lukas Enembe, Dia budak Jakarta, dan apabila Lukas Enembe nakal maka tuannya pasti akan menghukumnya," katanya.
"Dan seandainya KPK periksa Lukas Enembe itu konsekwensi yang harus dia terima. Namun, kami menilai bahwa kasus korupsi Lukas Enembe adalah murni politisasi. Mengapa? Karena pemerintah Indonesia tidak lakukan fungsi praduga tak bersalah sampai keputusan pengadilan. Sebelum KPK umumkan status tersangka, Menteri Mahmud MD sudah umumkan bahwa Lukas Enembe bersalah," sesalnya.
Namun demikian TPNPB-OPM tidak akan membela Enembe. "TPNPB sibuk perang lawan Indonesia di Papua, dan tidak bisa habiskan energi dan waktu untuk membela Lukas Enembe. Namun kami rekomdendasikan kepada rakyat bangsa Papua untuk melindungi Lukas Enembe. Pesan kami kepada rakyat Papua bahwa kasus Lukas Enembe adalah murni politisasi. Rakyat Papua punya hak untuk membela tokohnya. Jangan benci kepada Lukas Enembe, karena kasus korupsi yang didakwakan kepada Lukas Enembe adalah serangan terhadap martabat bangsa Papua," katanya.