Jakarta, Gatra.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto diberikan tugas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk hadir pada pelaksanaan Muktamar XVI Persatuan Islam (Persis) dan Muktamar XIII Persatuan Islam Istri (Persistri). Hal itu disampaikan Prabowo Subianto saat memberikan sambutan di hadapan para peserta Muktamar Persis dan Persistri di Bandung, Sabtu malam (24/9).
"Pertama-tama saya sampaikan salam dan doa dari Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo yang telah memerintahkannya saya untuk hadir disini pada acara pembukaan untuk menyampaikan sambutan," kata Prabowo dalam keterangannya.
Pada kesempatan itu, Prabowo menyampaikan pikiran Presiden Joko Widodo terkait keberadaan Persis sebagai salah satu organisasi yang besar dalam hal pertahanan negara sehingga dirinya yang diberikan mandat untuk menghadiri pembukaan Muktamar tersebut.
“Ini kehormatan besar, saya juga kaget kok saya yang ditunjuk. Berarti presiden menyadari Persis ini sebagai salah satu organisasi terbesar di Indonesia adalah penting bagi negara dan pertahanan. Insting Pak Jokowi tajam," ujar Prabowo.
Prabowo kembali memuji Jokowi sebagai sosok pemimpin yang unggul dan mengakui kemampuan Jokowi dalam membuat Indonesia lebih maju lagi.
"Memang saya ini mantan Komandan Pasukan khusus. Kalian kenal saya semua? Saya juga mantan jenderal baret merah, apa coba kurangnya strategi segala macam?" ucapnya.
"Tetapi, saya akui Pak Jokowi unggul dari segala hal. Memang unggul karena beliau dari Solo. Saya ini Banyumas," ungkap Prabowo.
Selain itu, Prabowo juga membahas soal dirinya yang kini diajak bergabung dalam kabinet Indonesia Maju di bawah kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Amin. Padahal sebelumnya dia dalam dua periode berturut-turut merupakan pesaingnya dalam Pemilu 2014 dan 2019.
"Saya ini rivalnya beliau (Jokowi), 10 tahun rivalnya. Saya akhirnya masuk kabinet beliau dan melihat komitmen beliau. Saya lihat keberpihakan beliau pada rakyat kecil. Bagaimana beliau bekerja untuk melindungi yang paling miskin dan lemah, bahkan itu pun tidak cukup. Kami ingin lebih dari itu," bebernya.
Menurutnya, selama bergabung bersama kabinet Jokowi, dia melihat keseriusan Jokowi dalam membangun Indonesia. Bahkan kata dia, siapa pun nanti yang akan menggantikan Jokowi, maka memiliki pekerjaan rumah yang tidak mudah.
"Saya ini bersaing dengan Pak Jokowi. Ini faktanya dan memang rival, tetapi kemudian saya lihat 'boleh juga nih'. Tidak pernah Lemhanas tetapi memberikan anggaran terbesar untuk pertahanan. Siapapun yang meneruskan Pak Jokowi, saya anggap tugasnya tidak ringan," jelas Prabowo.
Selanjutnya, Prabowo mengaku telah menyimak pidato dari Ketua Umum Persis KH. Aceng Zakaria dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hingga berkesimpulan bahwa persatuan dan kesatuan menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan bangsa dan negara.
"Kita boleh berbeda pandangan, kita boleh punya koreksi dan kritik, itu baik dan bagus, itulah demokrasi, tapi satu hal dari dua tokoh tadi (Ketum Persis dan Gubernur Jabar), yang diungkapkan dan saya ingin pertegas bahwa apapun perbedaan kita, tetap kita harus junjung tinggi rasa hormat diantara kita bahwa kita ini adalah satu keluarga besar, Indonesia, satu keluarga besar nusantara," paparnya.
Menurutnya, bangsa yang berhasil memiliki unsur-unsur yang membuatnya berhasil dan unsur utama itu adalah bangsa yang memiliki pemimpin yang senantiasa memelihara perdamaian.
"Hanya dengan perdamaian, yang lain bisa datang, hanya dengan perdamaian suatu negara suatu bangsa, suatu masyarakat bisa mendapat kemakmuran," terang Prabowo.