Home Teknologi Literasi Diyakini Percepat Transformasi Digital di Tubuh Polri

Literasi Diyakini Percepat Transformasi Digital di Tubuh Polri

Jakarta, Gatra.com - Tak hanya menyasar masyarakat, kegiatan literasi digital juga akan menyasar pada punggawa Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Peningkatan kecakapan digital menyasar 1.018 personel Bhabinkamtibmas Polda Riau.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Bhabinkamtibmas Provinsi Riau di bidang teknologi digital sekaligus mempercepat transformasi digital di lingkungan Polri.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Provinsi Riau, Inspektur Jenderal Muhammad Iqbal dalam sambutannya mengimbau agar para Bhabinkamtibmas Riau cerdas dan berkompetensi di bidang digital untuk melindungi dan mengayomi masyarakat di era industri 4.0.

Baca Juga: Komisi I DPR Sepakati Pagu Anggaran Kominfo Tahun 2023, Jumlahnya Capai Rp19,7 Triliun

“Kita sebagai penjamin keamanan, pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, sekaligus pelindung, pelayan, dan pengayom masyarakat, sangat penting sekali mempunyai kompetensi literasi digital. Karena cyberspace, ruang digital itu sangat besar dan tanpa batas,” tegas Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Minggu (25/9).

Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto, menyampaikan bahwa materi yang akan diberikan kepada para peserta kegiatan didasarkan kepada Empat Pilar Literasi Digital, yaitu Kecakapan Digital, Keamanan Digital, Budaya Digital dan Etika Digital.

Materi-materi tersebut akan disampaikan kepada para anggota Bhabinkamtibmas Polda Riau untuk mengenal dan mengadopsi teknologi digital itu dalam menunjang tugas pokoknya sehari-hari dalam membina masyarakat, mendeteksi dini berbagai kemungkinan ataupun suasana yang ada di masyarakat

"Kemudian melakukan mediasi agar tercipta kondisi yang kondusif di dalam masyarakat," ucap Bonifasius.

Baca Juga: Penanaman Literasi Digital Pada Generasi Z Jadi Kewajiban

Ditambahkan Tenaga Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Bidang Tata Kelola dan Budaya Digital, Donny Budi Utoyo, kegiatan ini juga akan memnahas potensi pencurian data melalui situs atau aplikasi palsu yang mengaku resmi.

“Kuncinya, jangan sembarangan install aplikasi yang nggak jelas. Kedua, jangan buka sembarangan website atau situs. Kita mungkin paham tapi masyarakat belum begitu paham,” jelas Donny.

442