Jakarta, Gatra.com - Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Yenny Wahid saat ini tengah sibuk untuk mempersiapkan pertandingan World Climbing Championship. Ajang ini merupakan pertama kalinya bagi Indonesia yang dipercaya untuk menjadi tuan rumah pada pertandingan panjang tebing ini.
Yenny mengatakan jika ajang perlombaan tersebut merupakan momen yang bersejarah bagi Indonesia. Dan jika sukses acara ini maka kedepannya Indonesia akan dipercaya untuk menyelenggarakan kejuaran lainnya.
Baca Juga: Jelang Lawan Curacao, STY Klaim Belum Tahu Banyak Soal Taktik Lawan
"Ini merupakan momen bersejarah pertama kali Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah kejuaraan dunia panjat tebing. Jadi buat kita ini banyak lah taruhannya. Kalau acara ini sukses, kedepannya bisa lebih banyak lagi bisa ikut biding untuk menyelenggarakan kejuaraan-kejuaraan di Indonesia," ucap Yenny pada saat diwawancarai oleh Gatra.com di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jumat (23/9).
Politikus sekaligus aktivis Nahdlatul Ulama (NU) memastikan jika kesiapan dari atlet sudah matang baik secara fisik maupun mental.
"Kami memastikan bahwa atlet-atlet kita akan bertanding. Karena ini kan di rumah kita sendiri ibaratnya bahwa mereka harus siap semuanya, baik fisik dan juga mentalnya. Itu harus mempersembahkan medali emas bagi ibu pertiwi," jelasnya.
Selama para atlet berlatih, Yenny Wahid tetap mendampinginya. Ia merasa komitmen dan usaha yang telah dikerahkan oleh para atlet panjat tebing sangat luar biasa," tambahnya.
Baca Juga: Juara YIMO, Syalma Nurwijaya: Final Lawan Hani Sangat Sulit
"Atlet kita itu berlatih sampai 8 jam sehari mungkin, ya. Dari pagi sampai malam terus-terusan berlatih. Minggu lalu saya mendampingi dan melihat langsung latihannya. Alhamdulillah mereka baik semuanya dan komitmennya luar biasa," jelasnya.
Yenny mengatakan meskipun Indonesia bisa berpotensi mendapatkan medali emas. Namun, ia merasakan tantangan yang berat yakni pada negara China.
"Alhamdulillah lah kita berharap bahwa atlet Indonesia dapat meraih juara emas walaupun memang lawan terbesar kita yaitu China. China mengirim atlet banyak sekali. Jadi ini tantangan kita tapi saya berharap dan mohon kepada masyarakat Indonesia untuk mendorong dengan doa agar atlet Indonesia menang medali emas," ujarnya.
Pada ajang IFSC Climbing World Championship setidaknya terdapat 27 negara turut mengirimkan para atletnya untuk bertanding pada 24 September mendatang. Kemudian dari Indonesia mengirimkan kurang lebih 42 atlet yang terdiri 22 atlet speed dan 20 atlet lead. Pada kategori speed putra sebanyak 12 orang dan putri sebanyak 10 orang. Lalu pada kategori lead sebanyak 10 putra dan 10 putri.
Acara ini akan diselenggarakan pada esok hari diselenggarakan pada tanggal 24-26 September 2022 di Lot 16-17 SCBD Park, Sudirman, Jakarta Pusat.