Jakarta, Gatra.com – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X, memandang untuk mewujudkan konsep Poros Maritim Dunia maka Indonesia memerlukan empat kekuatan yang mendorong kejayaan sebuah peradaban.
Hal tersebut diungkapkan Sri Sultan dalam dolam orasi ilmiahnya memperingati Hari Maritim Nasional, 23 September. Ocean Leadership dan Ocean Policy menjadi poin pertama yang diteguhkannya.
"Dua hal ini yang dapat menjaga kedaulatan bangsa dengan terwujudnya visi maritim yang hebat. Tentu dengan didukung kemampuan diplomasi yang tangguh," ujar Sri Sultan dalam keterangannya, Jumat (23/9).
Baca Juga: Sri Sultan Sebut Kebangkitan Poros Maritim Indonesia Harus Dipercepat
Poin Kedua, menurutnya Indonesia harus menjadi bangsa yang memiliki kesadaran budaya kelautan. Karena dalam budaya darat, saat ini kesadaran atas luas lautan dan segala isinya seolah-olah menjadi hal yang termarjinalkan.
“Ketiga, kekuatan infrastruktur dan perhubungan yang menghubungkan antarpulau dengan mudah dan murah. Singapura justru lebih mengambil keuntungan ekonomi dari persinggahan kapal asing,” bebernya.
Baca Juga: HUT ke-77 TNI AL, Pengamat: Indonesia Harus Jadi Poros Maritim Dunia
Terakhir, Sri Sultan menyebut Indonesia harus bisa memanfaatkan kekuatan potensi sumber daya lautan yang membentang luas dan daratan yang subur. Caranya, menumbuhkan kembali semangat poros maritim yang didukung oleh sektor pertanian yang tangguh sebagai tulang punggung sektor maritim yang andal,.
Dia menyatakan, dengan adanya pilar dan konsep Poros Maritim Dunia tersebut maka prioritas pembangunan maritim harus diwujudkan sebagai garda peradaban Indonesia masa depan, yang menjamin kehidupan ekonomi, sosial, politik, serta marwah Indonesia di percaturan global.
“Kemaritiman akan menjadi salah satu solusi kunci dalam berbagai permasalahan global di masa depan. Wawasan Nusantara Bahari perlu dibangkitkan kembali guna mempercepat kebangkitan Indonesia melalui gagasan Poros Maritim Dunia,” tegasnya.