Jakarta, Gatra.com - Pemerintah tengah menyiapkan skema baru dalam rekrutmen guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Diharapkan pola baru perekrutan akan menjadi jawaban dari problema skema PPPK yang hadir belakangan ini.

Plt. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek, Nunuk Suryani, menjelaskan bahwa penggagasan skema teranyar ini tengah didiskusikan oleh lintas Kementerian/Lembaga.

Baca Juga: Persiapan Pensiun, Guru Madrasah Cari Cuan dari Perkutut

Yang ditegaskan Nunuk, kemungkinan besar pola rekrutmen PPPK akan dialukan dalam 2 pendekatan: Tertutup dan Terbuka.

“Untuk yang tertutup itu kami akan lakukan seleksi dari kelas yang sudah diisi guru non ASN, artinya sudah ada guru di pos itu. Kalau terbuka, itu ntuk rombongan belajar yang membutuhkan guru,” jelas Nunuk dalam kegiatan Silaturahmi Merdeka Belajar secara daring yang dikutip pada Jumat (23/9).

Skema ini diklaim Nunuk sebagai cara ringkas dalam menutup problematika kekurangan guru di tanah air. Karena berdasarkan jumlah siswa, rumbongan belajar, dan distribusi satuan pendidikan, saat ini dibutuhkan tenaga guru sebesar 2,4 juta.

Baca Juga: Ketua PGRI: Kenapa Tunjangan Profesi Guru Harus Dihapuskan?

“Dengan pola PPPK yang dijalankan pada 2021 kemarin saja itu sangat cepat, sudah ada 724 ribu guru yang bisa memenuhi kebutuhan itu. Tentu dengan status sebagai ASN," tutur Nunuk.

Dia pun yakin bila skema PPPK terus dijalankan angka kecukupan guru di Indonesia cepat tercapai. Selain itu, semakin banyak guru berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara yang tentunya akan lebih menjamin kesejahteraan para guru.