Bogor, Gatra.com - Dua hari lalu, petinggi 20 perguruan tinggi dan 2 lembaga penelitian --- Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) --- ngariung bersama Badan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) di kawasan Bogor.
Ngariung kali ini bukan untuk menggelar Focus Group Discussion (FGD) atawa seminar, tapi meneken Perjanjian Kerjasama Program Penelitian dan Pengambangan (Litbang) serta Beasiswa Pendidikan untuk periode penetapan tahun 2022.
Dari 20 perguruan tinggi dan lembaga penelitian tadi, 17 di antaranya meneken Perjanjian Kerjsama Penelitian dan Pengembangan. Sisanya meneken Perjanjian Kerjasama Beasiswa Pendidikan.
Ada dua perguruan tinggi yang hadir itu meneken dua perjanjian sekaligus; AKPY STIPER dan Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi. Sementara Politeknik LPP, Politeknik Kampar, Institut Teknologi Sawit Indonesia, ITSB dan INSTIPER hanya meneken Perjanjian Kerjasama Beasiswa Pendidikan.
Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman merinci, total duit yang dikucurkan untuk dua Perjanjian Kerjasama ini mencapai Rp289,4 miliar. Duit itu enggak dikucurkan sekaligus, tapi bertahap selama tiga tahun.
Adapun duit sebanyak tadi, sekitar Rp167,4 milyar untuk biaya penelitian dan pengembangan, sisanya dukungan pendanaan beasiswa pendidikan yang terbagi dalam diploma 1,2,3, 4 dan Strata 1.
Lelaki 70 tahun ini kemudian cerita bahwa proses hingga kemudian bisa ngariung ini cukup lama. Sebab usulan riset diseleksi dulu.
Hasilnya, ada 46 usulan riset yang disetujui untuk dibiayai. Ada juga 2 usulan penelitian inisiatif dari kementerian terkait.
Secara umum, 46 rencana penelitian tadi dibagi dalam tiga sasaran; hulu, hilir dan sosial ekonomi.
Di sisi hulu ada riset pemuliaan tanaman agar bisa menghasilkan bibit unggul, peningkatan produktivitas dan pengembangan produk pangan serta pakan bernutrisi tinggi berbasis kelapa sawit.
Lalu di sisi hilir ada pengembangan material baru berbasis sawit dan biomassanya. Ini untuk menghasilkan nilai tambah tinggi seperti ekstraksi furfural, bioavtur, carbon black, biolubricants, dan oleochemical lainnya.
Pada kajian sosial ekonomi, dikembangkan melalui studi di lingkungan perkebunan, pekerja di industri kelapa sawit dan kajian sertifikasi demi mewujudkan kelapa sawit berkelanjutan dan mendukung circular economy.
"BPDPKS berharap hasil penelitian nanti benar-benar bermanfaat bagi industri kelapa sawit, pemerintah dan masyarakat, baik sebagai acuan pengembangan industri kelapa sawit dan produk-produk tertentu, maupun pengambilan kebijakan untuk keberlanjutan industri sawit yang lebih baik," ujar Eddy.
Tentang program pengembangan SDM PKS tadi, diharapkan menjadi kawah candradimukanya SDM Unggul Perkebunan Kelapa Sawit yang dapat meningkatkan kesejahteraan pekebun kelapa sawit pada khususnya dan meningkatkan industri perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan melalui peningkatan produksi perkebunan kelapa sawit Indonesia pada umumnya.
Eddy Abdurrachman juga bilang bahwa dalam rangka menjembatani hasil inovasi dengan pemakai teknologi, pada 20-21 Oktober 2022 nanti BPDPKS akan menggelar deseminasi hasil riset yang dikemas dalam acara Pekan Riset Sawit Indonesia (Perisai).
Selama kegiatan berlangsung, hasil-hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan akan ditampilkan biar lebih diketahui dan kemudian bisa dimanfaatkan oleh Stakeholders kelapa sawit.
Perguruan Tinggi dan Lembaga Riset yang meneken Perjanjian Kerjasama Penelitian dan Pengembangan
Universitas Indonesia
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Universitas Gadjah Mada
Institut Pertanian Bogor
Institut Teknologi Bandung
Universitas Tadulako
Universitas Lambung Mangkurat
Universitas Syah Kuala
Universitas Airlangga
Universitas Lampung
Institut Teknologi Indonesia
Institut Teknologi Kalimantan
Universitas Jambi
Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS)
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
AKPY STIPER
Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi
Perguruan Tinggi yang meneken Perjanjian Kerjasama Beasiswa Pendidikan
AKPY STIPER
Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi
Politeknik LPP
Politeknik Kampar
Institut Teknologi Sawit Indonesia
ITSB
INSTIPER
Abdul Aziz