Medan, Gatra,com- Maskapai dan stakeholder penerbangan lakukan deklarasi yang mendukung Bandara Kualanamu menjadi hub international di Asia Tenggara. CEO Indonesia AirAsia, Veranita Yosephine Sinaga mengatakan, bandara Kualanamu berada di lokasi yang sangat tepat untuk menjadi international hub.
Kehadiran Kualanamu berpotensi menjadi hub internasional berikutnya setelah Singapura dan Kuala Lumpur yang selama ini telah menjadi hub utama di kawasan Asia Tenggara.
“Saatnya Indonesia balancing the sheet dengan bandara-bandara di kawasan sekitarnya dan Indonesia AirAsia dengan senang hati mendukung Kualanamu untuk menjadi international hub," katanya saat menjadi pembicara dalam acara National Seminar on Kualanamu as an International Hub in ASEAN:Challenges and Realization, di Medan, Selasa (20/9).
Selama ini Indonesia AirAsia telah menghubungkan Kualanamu dengan berbagai destinasi internasional di Malaysia, Singapura dan Thailand. "Selanjutnya kami akan mensasar potensi pengembangan ke pasar internasional lainnya.” kata wanita yang karib disapa Vera itu.
Ia menyebut kalau sekarang adalah saat yang tepat bagi Kualanamu untuk menjadi hub internasional. Ini karena sudah banyak negara yang membuka perbatasan dan mengizinkan warganya untuk bepergian ke luar negeri.
Vera menyebut, untuk mewujudkan bandara Kualanamu sebagai international hub diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak. "Dan Indonesia AirAsia siap mendukung Angkasa Pura Aviasi mewujudkan visinya bersama semua stakeholder penerbangan di KNO," tegasnya.
Presiden Direktur PT Lion Group Indonesia, Daniel Putut Kuncoro mengungkapkan, Kualanamu sudah menjadi salah satu bandara yang melayani jemaah umroh ke Arab Saudi. "Ini menjadi bukti bahwa sebenarnya Kualanamu mempunyai kemampuan dan kapasitas menjadi international hub," katanya.
Presiden Direktur Garuda Indonesia untuk wilayah Sumatera, Ngakan Putu Septigraha mengatakan, tantangan yang dihadapi oleh Medan dan Bandara Kualanamu untuk bisa menarik warga asing masuk ke Indonesia adalah dengan menyiapkan infrastruktur yang baik di dalam bandara itu sendiri. Infrastruktur tersebut bisa dari sisi keamanan dan kenyamanan, yang menurut Ngakan dua hal itu sudah menjangkau banyak aspek.
“Dari Garuda, bagaimana pihak airport atau bandara itu sendiri menyiapkan infrastrukturnya itu baik. Dari sisi safety, maupun dari kenyamanan buat pelanggan atau customer, itu aja,” kata Ngakan.
“Karena hal itu sudah bisa menjangkau mulai dari aspek kebersihan, kenyamanan, serta fasilitas pendukung lain. Misalnya baggage conveyor dalam kondisi baik, serta alur penumpang atau alur customer itu bisa diatur, atau bisa ditata lebih baik lagi, saya rasa, bagi kami itu sangat bisa membantu untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan kami,” tuturnya.