Jakarta, Gatra.com – Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Yudo Margono, berserta jajarannya nonton bareng (nobar) sinetron “Bintang Samudera” yang mengangkat kisah kehidupan prajurit Matra Laut.
Yudo usai nobar pemutaran perdana “Bintang Samudera” di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara (Jakut), Senin malam (19/9), mengatakan, untuk edisi pertama sinetron ini, di antaranya soal misi pasukan khusus menuntaskan perompakan kapal.
“Menghadapi situasi di laut, khususnya perompakan dan kisah cintanya mereka,” kata orang nomor satu di TNI AL ini.
Tentunya, lanjut Yudo, selain mengeksplorasi soal kehidupan prajurit AL dan kedinasannya, sinetron ini juga bertujuan edukasi agar masyarakat mengetahui tugas-tugas yang dilakukan TNI AL dalam mengamankan wilayah laut Indonesia.
Baca Juga: Webinar FFWI XII: Film ‘Sayap-Sayap Patah’ Ingin Nasionalisme dalam Film Kini Tak Klise
“Bisa memberikan pengertian kepada masyarakat tentang tugas-tugas Angkatan Laut. Tadi ada dari humanisnya tentang tugas, ada di KRI, pesawat udara, kemudian juga ada pasukan khusus menggagalkan perompakan,” ucpanya.
Ia menjelaskan, “Bintang Samudera” ini tayang selama dua jam setiap harinya di ANTV mulai pukul 18.00 WIB. Nobar dan pemutaran epison perdana sinetron ini juga merupakan bagian dari rangkaian HUT ke-77 TNI AL.
Sinetron ini bakal menyuguhkan berbagai kisah menarik tentang kehidupan prajurit hingga kisah asmara mereka. “Nanti akan banyak lagi yang akan dihadapi selama mereka bertugas di AL, sejak muda lulusan akademi hingga pangkat-pangkat selanjutnya. Karena ini panjang, tentunya hingga pangkat yang sudah senior,” katanya.
Sementara itu, Riza Syah yang memerankan tokoh utama Alvaro Bintang dalam “Bintang Samudera” ini, mengatakan, sangat puas dengan hasil sinetron yang baru diputar tersebut.
“Sesuai ekspektasi karena benar-benar niat, membutuhkan proses cukup lama, dan tidak mudah. Kita semua, pemain, all crew, sutradara totalitas,” ujarnya.
Ia menceritakan, persiapannya cukup panjang, yakni sekitar 8 bulan. Untuk bisa memerankan sebagai prajurit TNI AL, sempat mendapat gemblengan khusus dan ikut dalam berbagai kegiatan TNI AL.
“Ada pelatihan selama 8 hari, itu sudah kayak wajib militer, kita mengikuti semua jadwalnya mereka, dilatih sama mereka, benar-benar latihan keras, kita bangun pagi, latihan sampai malam, pas tidur sepertiga malam ternyata kamarnya diledakin, itu benar-benar kayak militer banget latihannya,” ucap dia.
Riza mengungkapkan, latihan prajurit TNI AL sangat berat dan keras, namun sangat menyenangkan. “Itu perjuangan prajurit seperti itu. Jadi kita harus respect dan bangga sama mereka, mereka berjuang untuk Indonesia, untuk bangsa ini enggak mudah,” katanya.
Steffi Zamora, pemeran Nagita dan lawan main Riza dalam “Bintang Samudera”, mengatakan, tidak terlalu sulit untuk membangun chemistry dalam sinetron ini. Pasalnya, sudah mengenal Rizal sekitar 6 tahun. Terlebih lagi, sebelumnya Steffy dan Rizal sempat berakting bareng. “Sudah pernah, tapi di proyek kecil gitulah, yang enggak panjang kayak gini,” ucapnya.
Baca Juga: Film Ngeri-ngeri Sedap Wakili Indonesia di Ajang Oscar 2023
“Bintang Samudera” ini mengangkat kisah tentang perjuangan seorang prajurit Pasukan Khusus TNI AL bernama Alvaro Bintang (Riza Syah) dalam menjalankan tugas dan pengabdiannya yang dibumbui dengan kisah-kisah romantisme.
Prajurit tersebut mempunyai kekasih yang terpisah karena cita-cita. Mimpi dan masa depan yang harus mereka raih, akhirnya membuat Nagita (Steffi Zamora) mengambil keputusan untuk meninggalkan laki-laki yang dicintainya.
Akhirnya, takdir mempertemukan mereka kembali 7 tahun kemudian di sebuah peristiwa perompakan. Bintang telah mewujudkan cita-citanya menjadi seorang perwira AL dan Nagita menjadi seorang dokter.
Sinetron “Bintang Samudera” ini didukung sejumlah aktor dan aktris lainnya yang sudah sangat familiar dengan pemirsa, seperti Muhammad Hafidh, Wieshely, Willem Federick Kaunang, Alfian, Rebecca Tamara, Farahdiba, dan para pemain lainnya.