Jakarta, Gatracom – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap tersangka teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Penangkapan tersangka teroris dilakukan di Provinsi Riau. Tersangka tersebut mempunyai peran masing-masing sebelum melakukan aksinya.
Juru Bicara Divisi Humas Polri, Kombes Pol. Ade Yaya Suryana, merinci peran kesembilan tersangka dalam jumpa pers di Gedung Humas Mabes Polri,Jakarta, Jumat (16/9).
Tersangka WI berencana menjadikan kebunnya sebagai tempat idad atau pelatihan militer bersama dengan kelompoknya. Kebun itu terletak di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau. Dia juga berencana akan membantu keuangan untuk pembangunan penampungan akhwat milik Yasri Yahasfar Abu Hanif Bin Bangkinah.
Baca Juga: Densus Tangkap Teroris Jaringan Jamaah Ansharut Daulah
Kumudian, tersangka RP terlibat melaksanakan survei lokasi pelatihan jihad di Dumai dan ikut dalam grup Telegram tentang pengorganisasian Jihad Fisabilillah.
Adapun tersangka JW, ikut melaksanakan dan berperan dalam survei lokasi pelatihan jihad di Dumai dan juga ikut dalam grup Telegram tentang pengorganisasian Jihad Fisabililah.
Selanjutnya tersangka II, tergabung dalam kelompok RQ Dumai 2019 sampai 2021. Saat ini, dia ikut dalam kelompok Kholaqoh Singa Timur pimpinan Abu Jafar, yang berencana akan melakukan amaliyah bersama delapan orang dan melakukan survei lokasi idad di Dumai.
Lantas tersangka Z, melakukan idad atau persiapan fisik sebanyak dua kali di Riau pada awal 2020 dan survei lokasi idad di kebun sawit di Dumai. Tersangka MNS, keterlibatannya merupakan mantan kelompok Pak Ngah, pelaku penyerangan Mapolda Riau pada tahun 2018.
Baca Juga: Densus 88 Antiteror Polri Tangkap 1 Terduga Teroris JAD di Aceh
"Melakukan idad sebanyak dua kali di riau pada awal tahun 2020, dan melakukan survei lokasi idad di area perkebunan sawit di Dumai," ujar Ade
Tersangka M, keterlibatannya merupakan eks dari kelompok inisial MD, pelaku penyerangan Mapolda Riau pada 2018. M juga melakukan idad sebanyak dua kali di Riau pada awal 2020 dan melakukan survei lokasi idad di kebun sawit wilayah Dumai.
Selanjutnya tersangka MA, keterlibatannya adalah melakukan idad sebanyak dua kali pada 2020 dan juga ikut survei perkebunan sawit. Terakhir, tersangka ITZ, keterlibatannya merupakan eks dari kelompok inisial MD, pelaku penyerangan Mapolda Riau pada 2018.
"Sama juga seperti tadi, melakukan idad sebanyak dua kali dan melakukan survei di perkebunan sawit," ujar Ade.