Jakarta, Gatra.com – Persatuan Santri Jakarta mendatangi Kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Menteng, Jakarta Pusat. Mereka masih menuntut hal yang sama, yaitu meminta Polri untuk segera memproses dan menangkap mantan Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa atas dugaan penista kiai.
“Pernyataan Suharso saat sambutan di KPK pada 15 Agustus lalu sangat menyakiti hati para santri dan melukai kiai. Maka, kami menuntut Polri segera memproses dan menangkap Suharso,” ujar Koordinator Aksi Adrian, di depan DPP PPP, Kamis (15/9/2022).
Berdasarkan pengalamannya, Adrian mengaku selama ini tidak pernah ada kiai yang meminta untuk diberikan amplop saat ada yang menyambangi pesantren. Bahkan, jika ada yang memberi amplop kepada kiai hal tersebut dijalankan dengan ikhlas.
“Dengan perkataannya seperti itu, mencerminkan bahwa Suharso sangat jauh dari kiai. Kami mengapresiasi PPP telah memberhentikannya sebagai ketua umum. Sebab, Suharso tidak pantas menjadi ketua umum partai yang identik dengan Islam,” tegasnya.
Selain menuntut Polri, Adrian menyebut massa aksi hari ini juga mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencopot jabatan Suharso dari Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
“Kami meminta Pak Jokowi untuk segera memecat Suharso dari kabinet kerjanya. Suharso yang tidak mengerti cara berterima kasih kepada orang yang telah berjuang mempersiapkan generasi bangsa (kiai), tidak pantas menjadi menteri,” tutupnya.
Adapun rentetan aksi terus dilakukan oleh massa aksi dari berbagai kalangan buntut ucapan Suharso terkait “Amplop Kiai”. Walaupun akibat ucapan tersebut Suharso telah diberhentikan sebagai Ketua Umum PPP, massa aksi kembali meminta Suharso untuk diproses hukum dan dicopot dari jabatan menterinya.