Home Regional Terekam CCTV, Polres Tegal Buru Komplotan yang Bobol ATM Berisi Rp110 Juta

Terekam CCTV, Polres Tegal Buru Komplotan yang Bobol ATM Berisi Rp110 Juta

Slawi, Gatra.com - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tegal, Jawa Tengah memburu komplotan yang membobol Anjungan Tunai Mandiri (ATM) BRI Unit Gumayun, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal. Aksi para pelaku yang berhasil membawa kabur uang sebesar Rp110 juta di dalam ATM sempat terekam CCTV.

Kepala Satreskrim Polres Tegal AKP Vonny Farizky mengatakan, identitas pelaku pencurian ATM BRI Unit Gumayun sudah dikantongi. Hal ini setelah pihaknya mengidentifikasi rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.

"Ada CCTV di sekitar lokasi yang sempat merekam aksi pelaku. Dari CCTV itu, kami identifikasi pelaku berjumlah empat orang," ujar Vonny mewakili Kapolres Tegal AKBP Arie Prasetya Syafa’at, Rabu sore (14/9).

Pembobolan ATM BRI Unit Gumayun terjadi pada Sabtu (10/9) sekitar pukul 03.30 WIB. Peristiwa ini pertama kali diketahui saat pihak vendor, yakni PT Bringin Gigantara menangkap sinyal mesin ATM di lokasi mengalami offline.

Pihak vendor yang berada di Pemalang itu kemudian memberitahukan adanya kejanggalan tersebut ke vendor yang berada di Tegal agar dilakukan pengecekan.

Pihak vendor di Tegal yang mendapat laporan pun langsung mengirim dua petugas untuk mengecek sekitar pukul 05.15 WIB. Saat kedua petugas itu tiba di lokasi, didapati satu set mesin ATM berikut uang yang ada di dalamnya sudah raib.

"Saksi (petugas vendor) selanjutnya melaporkan ke pimpinannya dan Polsek lebaksiu. Kerugian akibat kejadian ini berupa satu set mesin ATM dan di dalam mesin ATM itu terdapat uang tunai kurang lebih sebesar Rp 110 juta," ujar Vonny.

Menurut Vonny, dari hasil penyelidikan, para pelaku diketahui merupakan komplotan asal Jakarta dan Bekasi. Setelah beraksi, mereka kabur ke daerah Jawa Barat.

"Para pelaku ini merupakan residivis. Mereka berasal dari kelompok Jakarta dan Bekasi," ungkapnya.

Selain identitasnya sudah diketahui, Vonny menyebut keberadaan para pelaku juga sudah diketahui dan sedang dilakukan pengejaran.

"Mudah-mudahan para pelaku dapat segera tertangkap dan diproses hukum. Mohon doanya saja," kata dia.

266