Jakarta, Gatra.com - Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga, Kementerian PUPR berencana membangun jaringan jalan tol sepanjang 17.850 km di seluruh Indonesia. Rencana tersebut ditargetkan akan tercapai hingga tahun 2045 mendatang.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian, menyebut hingga kini Indonesia telah memiliki sebanyak 67 ruas jalan tol, dengan total sepanjang 2.541 km. Dari jumlah tersebut, pihaknya masih melihat ada ruang besar untuk memenuhi rencana umum pembangunan jaringan jalan tol tersebut.
Baca Juga: Soal Insentif Kendaraan Listrik, Ekonom: Listriknya Juga Harus dari Energi Bebas Fosil
"Sampai saat ini, kami laporkan, yang sudah terbangun itu adalah 2.541 km. Jadi, masih ada ruang yang besar untuk kita memenuhi rencana umum jaringan jalan tol ini," ujar Hedy dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR, pada Rabu (14/9).
Selain itu, Hedy pun menyebut bahwa sepanjang periode 2020-2024, pihaknya telah menargetkan terbangunnya 1.450 km ruas jalan tol di seluruh Indonesia. Ia menjelaskan, sebaran pembangunan tersebut masih didominasi oleh pembangunan di wilayah Jawa.
"Yang paling dominan masih di Jawa, karena ini memang secara finansial paling atraktif, 605 km. Kemudian Sumatera, ini tadi yang jadi prioritas jalan Trans Sumatera. Kemudian Kalimantan 59 km dan Sulawesi," kata Hedy.
Baca Juga: Naik 215 persen, Pendapatan Klinko (KLIN) Capai Rp3 Miliar Semester I-2022
Ia pun menggarisbawahi pembangunan ruas tol Trans Sumatera, di mana ia menyebut bahwa pihaknya telah menyusun tahapan-tahapan pembangunan, yang mana disesuaikan dengan kapasitas dukungan keuangan pemerintah. Hingga saat ini sudah ada 707 km tol yang beroperasi. Sedangkan, sebanyak 463.89 KM lainnya masih berada di tahap konstruksi.
"Terkait pembangunan ruas jalan tol Trans Sumatera ini, akan ada sejumlah tahapan-tahapan lanjutan untuk menuntaskan Trans Sumatera. Tahapan tersebut melingkupi ruas jalan tol yang bersifat tulang punggung, maupun penghubung," jelasnya.