Jakarta, Gatra.com - Sejak Selasa (13/9) kemarin hingga hari ini, Rabu (14/9), hacker Bjorka belum terlihat melakukan aksi lagi. Terbaru, pada Selasa siang, akun @bjorkanesian disuspend oleh pihak Twitter.

Selain aktif di Twitter, Bjorka juga memiliki grup Telegram yang digunakan untuk menyebarkan informasi dan data terbaru yang ia dapatkan. Namun, sejak Senin (12/9) malam, akun telegramnya sudah diblokir dan tidak bisa diakses oleh anggota grup.

Baca Juga: Bjorka Berceloteh, Inikah Dalang Pembunuhan Munir? 

Bjorka sempat aktif di Twitter dengan akun @bjorkanism dan @bjorxanism. Namun saat ini, belum terlihat adanya akun baru yang mengaku sebagai Bjorka. Di luar hal itu, mulai banyak bermunculan akun Twitter dengan menggunakan nama Bjorka dan mengaku sebagai pendukungnya untuk terus 'melawan' pemerintah.

Sebelumnya, Bjorka mengklaim telah mendapat jutaan data masyarakat Indonesia, termasuk data lengkap Menkominfo, Johny G. Plate, yang meliputi nomor telepon hingga alamat dan status vaksinasi. Ia juga mengaku mengetahui data Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, serta Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian yang disebut berkaitan dengan kasus Ferdy Sambo.

Baca Juga: Respon Hacker Bjorka, Polri Ikut Gabung Tim Respon Darurat Pencurian Data Bentukan Pemerintah

Nama Bjorka menjadi ramai dalam beberapa waktu terakhir akibat pernyataannya yang mengaku telah mendapat dan membocorkan surat-surat Presiden Jokowi, bahkan identitas pembunuh aktivis HAM, Munir Said Thalib.