Baku, Gatra.com- Pada Selasa pagi, 13/09, Armenia dan Republik Azerbaijan mengumumkan pecahnya bentrokan di perbatasan kedua negara dan saling menuduh melakukan serangan dan merusak gencatan senjata yang rapuh. Demikian Iran Press, 13/09.
Konflik antara Republik Azerbaijan dan Armenia atas wilayah Nagorno-Karabakh dimulai pada tahun 1988 dan meningkat menjadi konflik militer pada tahun 1992, akibatnya wilayah Nagorno-Karabakh Republik Azerbaijan dan tujuh negara tetangga kota-kota diduduki oleh pasukan Armenia.
Pada tahun 2020, Armenia dan Republik Azerbaijan bentrok untuk kedua kalinya atas wilayah yang disengketakan Nagorno-Karabakh. Tetapi setelah 44 hari, perang berakhir dengan mediasi Rusia dan penandatanganan tiga apa yang disebut deklarasi tripartit.
Namun, Baku dan Yerevan masih memiliki masalah di perbatasan, saling menuduh melanggar gencatan senjata.
Dalam sebuah pernyataan pada Senin malam, Kementerian Pertahanan Armenia mengklaim bahwa ledakan yang disebabkan oleh serangan Republik Azerbaijan terdengar di beberapa kota perbatasan, merusak gencatan senjata yang rapuh di Nagorno-Karabakh.
Dalam pernyataan ini, diklaim: Angkatan bersenjata Republik Azerbaijan menargetkan tanah Armenia dengan serangan artileri dan pesawat tak berawak mereka.
Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Republik Azerbaijan mengklaim bahwa bentrokan perbatasan terjadi karena tindakan provokatif Armenia.