Jakarta, Gatra.com – Menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah hal yang harus dilakukan oleh setiap orang dari berbagai kalangan usia. Bahkan, kebiasaan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut itu pun harus mulai diterapkan sejak usia dini, untuk dapat menjaga gigi tetap sehat hingga di masa usia lanjut.
Salah satu caranya adalah dengan menyikat gigi sebanyak dua kali sehari. Menyikat gigi pun menjadi suatu kegiatan yang harus mulai diimpelementasikan bahkan sejak balita. Ada sederet tips yang dapat dipraktikkan oleh orang tua guna mengajak anak mereka yang masih balita untuk mulai menyikat giginya.
Baca Juga: Menkes Sebut Kesehatan Gigi dan Mulut Perlu Dijaga Sejak Kecil
Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI), Usman Sumantri, menyarankan setiap orang tua untuk membimbing anak mereka, apabila masih belum dapat menyikat gigi. Caranya adalah menyikat gigi dengan bercermin dan memosisikan diri di belakang sang anak yang juga menghadap ke arah cermin.
“Kalau dia tidak bisa memang dibimbing. Jadi posisi anak biasanya di depan kaca, menghadap kaca, kita di belakangnya,” ujar Usman Sumantri dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Gigi Nasional, di Gelora Bung Karno, pada Senin (12/9).
Baca Juga: Menkes: Jumlah Dokter Gigi di Puskesmas Sangat Minim
Ia juga menyarankan orang tua untuk ikut memegang gagang sikat gigi anak saat mengajari cara menyikat gigi tersebut. Lebih lanjut, Usman juga menyarankan orang tua untuk memeriksa kembali gigi sang buah hati setelah sikat gigi. Ia mengatakan, orang tua boleh mengulang untuk menyikat gigi si anak untuk kali pertama atau kali kedua “praktik” sikat gigi dilakukan.
Namun, menurutnya, orang tua tak perlu terus-menerus mengulang menyikat gigi si buah hati, karena anak tersebut nantinya akan terbiasa dengan sendirinya.
“Kalau satu dua kali diulang boleh ya. Nggak usah setiap (saat). Lama-lama dia biasa, kok,” ujarnya.
Tak hanya itu, drg. Usman pun menyatakan bahwa seberapa sering seorang anak bisa menyikat giginya akan bergantung pada apa yang ia konsumsi. Ia mengatakan, apabila anak tersebut sering kali mengonsumsi makanan-makanan manis, seperti cokelat dan permen, maka tidak masalah untuk menyikat gigi lebih sering.
Baca Juga: Dokter Gizi: Belum Ada Penelitian MSG Penyebab Obesitas
“Kalau dia sering makan permen, makan cokelat, ya sering sikat gigi nggak apa-apa, karena dia lengket banget ya. Apalagi cokelat. Tapi kalau dia makannya biasa, saya pikir dua kali sudah cukup. Itu saja sudah sangat bagus. Tiga kali lah kalau mau anak-anak dikasih ya. Terlalu banyak juga nanti dia bosan,” kata drg. Usman dalam kesempatan yang sama.
Usman pun mengatakan bahwa pasta gigi yang mengandung perasa sama sekali tidak masalah untuk digunakan oleh anak-anak. Pasalnya, pasta gigi tersebut memang pada dasarnya dibuat supaya anak-anak lebih suka untuk menyikat gigi.
Tak hanya itu, ia juga menyarankan agar orang tua dapat memilih sikat gigi yang cocok untuk anak. Ia juga mengimbau orang tua, untuk tidak memilih sikat gigi dengan ukuran besar yang tidak sesuai untuk digunakan oleh sang buah hati.