Jakarta, Gatra.com - Bea Cukai secara konsisten senantiasa berkomitmen untuk mendukung upaya UMKM dan IKM memperluas pasaran produknya secara global. Dalam rangka menjalankan misi tersebut, Bea Cukai di berbagai daerah secara gencar memberikan asistensi ekspor beberapa di antaranya adalah Bea Cukai Bogor, Bea Cukai Tasikmalaya, dan Bea Cukai Banyunwangi.
Tim Klinik Ekspor Bea Cukai Bogor melakukan kunjungan sekaligus mengasistensi dan memprofiling produk UMKM ke PT Berkah Inovasi Kreatif Indonesia (BIKI). Perusahaan tersebut merupakan produsen Chitasil dengan produk unggulannya Chitasil Edibel Coating.
Chitasil Edible Coating adalah pelapis buah dan sayur Alami sehingga dapat membantu memelihara kesegaran buah sayuran lebih lama, lebih sedikit yang busuk dan terbuang. Chitasil menggunakan bahan alami berupa Biomaterial Food Waste (chitosan) yang aman untuk dikonsumsi, Edible (dapat dimakan langsung), tidak bersifat toxic, standar food grade dan BPOM serta Biodegradable dan ramah lingkungan.
Dalam kegiatan asistensi UMKM dari Bea Cukai Menyampaikan fasilitas KITE IKM (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor Industri Kecil dan Menengah) yaitu fasilitas Kepabeanan yang diberikan berupa insentif fiskal dan kemudahan prosedural untuk impor bahan baku, mesin dan barang contoh oleh IKM dengan orientasi ekspor.
“Diharapkan dengan fasilitas KITE IKM ini dapat membantu menekan biaya bahan baku menjadi lebih rendah sehingga harga jual produk IKM akan lebih kompetitif di pasar global,” ungkap Kasubdit Hubungan Masyarakat dan Penyuluhan, Hatta Wardhana.
Masih di wilayah Jawa Barat, Bea Cukai Tasikmalaya memberikan asistensi pengisian modul PEB dan sosialisasi ketentuan ekspor dilakukan Bea Cukai Tasikmalaya kepada produsen pembuat media tanam Cocopeat, PT Nutrisi Bumi Lestari.
Direktur PT Nutrisi Bumi Lestari, Dani mengharapkan ada solusi dari Pemerintah terkait dengan hal tersebut karena perusahaannya tidak bisa melakukan ekspor jika hal tersebut tidak diselesaikan. Dani juga menyampaikan untuk saat ini perusahaannya masih berfokus untuk memenuhi pesanan dalam negeri seraya menunggu ongkos kapal turun.
“Produk cocopeat ini menjadi komoditas yang cukup menjanjikan, dari tahun ke tahun permintaan akan cocopeat ini meningkat seiring dengan isu kelangkaan pangan dunia. Jika ongkos kirim normal seperti dulu mungkin perusahaan kami akan rutin melakukan ekspor karena pesanan dari luar negeri sebetulnya sangat banyak.” tambah Dani.
Bea Cukai menyarankan agar perusahaan mengakses platform National Logistic Ecosystem (NLE). “NLE merupakan ekosistem logistik yang menyelaraskan arus lalu lintas barang dan dokumen international sejak kedatangan sarana pengangkut hingga barang tiba di gudang, berorientasi pada kerja sama antar instansi pemerintah dan swasta, melalui pertukaran data, simplifikasi proses, penghapusan repetisi dan duplikasi, serta didukung oleh sistem teknologi informasi yang mencakup seluruh proses logistic terkait dan menghubungkan sistem – sistem logistik yang telah ada,” ujar Hatta.
Asistensi terhadap UMKM juga dilakukan oleh Bea Cukai Banyuwangi. Petugas Bea Cukai di mengunjungi show room Batik Pendawi yang berada di Kecamatan Genteng. Pendawi Batik merupakan produsen batik tulis, batik cap, dan batik printing yang berdiri sejak tahun 2017. Produk batik yang dihasilkan berupa kain, pakaian jadi, dan home decoration. Meskipun belum pernah melaksanakan ekspor, Pendawi Batik menyatakan ketertarikannya untuk dapat segera memasarkan produksinya ke pasar internasional.
Tim Bea Cukai Banyuwangi juga berkunjung ke Kecamatan Kalibaru untuk menemui Za Bijoux. Za Bijoux merupakan produsen kerajinan tangan berupa gelang tangan, gelang kaki, cincin, dan alat makan. Za Bijoux telah melakukan kegiatan ekspor sebelumnya, tujuan ekspornya yaitu ke negara Prancis, Inggris, dan Polandia. Namun sayangnya, ekspor tersebut belum dilakukan langsung melalui Banyuwangi. Tidak hanya ekspor, Za Bijoux juga kerap melakukan impor dari China dan Filipina. Untuk kedepannya, tim akan membantu menindaklanjuti dan mengawasi secara berkala proses perencanaan ekspor Za Bijoux agar dapat dilakukan langsung dari Banyuwangi.
“Dengan adanya kegiatan asistensi dan pembinaan ini, harapannya, para pelaku UMKM dapat terus mendukung kegiatan ekspor langsung dari Banyuwangi. Tujuannya tak hanya sebatas membantu Pemulihan Ekonomi Nasional, namun juga mengenalkan berbagai barang dan makanan produksi asli Indonesia ke mata dunia,” pungkas Hatta.
Situs web: www.beacukai.go.id
Facebook: https://www.facebook.com/beacukairi/
Twitter: https://twitter.com/beacukaiRI
Instagram: https://www.instagram.com/beacukaiRI/
Youtube : https://www.youtube.com/beacukaiRI