Mataram, Gatra.com- Darwisah (50), Nelayan Mapak Belatung, Kelurahan Jempong, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram ini hanya bisa pasrah. Mata pencaharian utama sebagai nelayan yang saban hari saban malam mengarungi laut untuk mengais ikan terjeda saat ini.Sejak kenaikan harga BBM yang ditetapkan oleh pemerintah beberapa waktu lalu.

Tanpa BBM para nelayan tidak bisa bebruat banyak untuk turun laut mencari ikan. “Sebagian besar kami para nelayan banyak berharap untuk mencari ikan dengan BBM tersedia cukup. Kenaikan BBM saat ini membuat kami terpukul. Semuanya berpengaruh kemana-mana. Pendapatan berkurang, bahkan nihil sama sekali, ekonomipun jadi terganggu pastinya,” kata Darwisah seakan curhatan.

Namun dibalik kesulitan itu, Darwisah meyakini ada hikmahnya. Di tengah kondisi yang serba sulit ini bantuan datang. Polda NTB melalui Reskrimum hadir ditengah-tengah mereka. Ratusan paket Sembako kembali dibagikan kepada para nelayan di Kota Mataram. Sasarannya Lingkungan Mapak Belatung, Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, dan Lingkungan Pondok Prasi, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan.

“Kedua Kampung ini kita membagikan sebanyak 250 paket sembako. Kenaikan BBM subsidi per tanggal 3 September 2022 lalu, suka atau tidak pasti menimbulkan efek berantai terhadap kenaikan berbagai komoditas bahan pokok yang menjadi kebutuhan masyarakat,” kata Dir Reskrimum Polda NTB, Kombes Pol Teddy Ristiawan di Mataram, Jumat (9/9).

Teddy menjelaskan, kenaikan harga BBM subsidi beberapa waktu lalu lalu. Menurutnya suka atau tidak pasti menimbulkan efek  terhadap kenaikan berbagai komoditas bahan pokok yang menjadi kebutuhan masyarakat.

Para nelayan yang dalam menjalankan pekerjaannya melaut mencari ikan, juga sangat mengandalkan BBM bersubsidi untuk perahunya. Otomatis para nelayan ini menjadi profesi yang pertama kali terdampak.

“Itulah alasannya aksi sosial Polda NTB menyasar para nelayan. Paling tidak ini bisa membantu meringankan beban keluarga nelayan, ditengah berbagai kebutuhan pokok yang naik belakangan ini,” Teddy menandaskan.