Jakarta, Gatra.com - Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Erwin Suryadi, mengatakan, Pemerintah Indonesia melalui SKK Migas sangat serius mengawal dan memfasilitasi pabrikan dalam negeri untuk tembus ke pasar regional dan global.
“Kami bahkan sudah menyusun waktu pertemuan peserta delegasi Indonesian Pavilion dengan para pengambil keputusan dari perusahaan minyak internasional,” kata Erwin Suryadi, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (9/9).
Erwin yang juga ditunjuk Ketua Delegasi Indonesian Pavilion OGA 2022 menjelaskan bahwa Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah memberangkatkan perlengkapan dan logistik delegasi Indonesian Pavilion, yang akan dipamerkan di Pameran Migas Asia (Oil & Gas Asia–OGA Exhibition 2022) di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 13-15 September 2022, mendatang.
“Di event tersebut ada sebanyak 20 perusahaan dalam negeri, termasuk pabrikan lokal penunjang industri hulu migas ambil bagian dan tergabung dalam delegasi Indonesian Pavilion,” katanya.
Erwin menjelaskan bahwa Oil & Gas Asia merupakan salah satu ekshibisi migas paling akbar di Asia, di mana pemangku kepentingan industri migas bertemu dengan para pengambil keputusan perusahaan-perusahaan minyak nasional dan internasional.
“Event ini sekaligus menjadi wadah bertukar informasi mengenai teknologi dan trend terkini industri migas,” ujarnya.
Baca Juga: Keseimbangan antara Peningkatan Produksi Migas dan Isu Lingkungan
Penyelenggaraan OGA 2022 kali ini lanjut Erwin, akan digabung dengan Malaysian Oil & Gas Services Exhibition and Conference (MOGSEC).
Selain diikuti oleh para eksekutif perusahaan perusahaan minyak dan gas dunia, kata Erwin, Oil & Gas Asia Exhibition 2022 juga akan dihadiri Perdana Menteri Malaysia, serta beberapa menteri dan pejabat otoritas migas Malaysia.
“Dari Indonesia akan hadir pejabat Kementerian ESDM dan Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto,” katanya.
Erwin mengungkapkan bahwa Pemerintah Indonesia untuk pertama kalinya akan hadir di forum tersebut, satu atap dengan para pelaku industri hulu migas lokal dan nasional.
“Bersama-sama kita akan mamakai badge merah-putih di Indonesia Pavilion. Kita tunjukkan bahwa industri hulu migas di Indonesia bisa bersaing di luar negeri,” ujarnya.
Erwin menyebut bahwa dalam banyak hal daya saing dan kemampuan perusahaan dalam negeri tidak kalah dengan produk impor. Setidaknya keunggulan itu terlihat di Forum Kapasitas Nasional 2022.
Artinya, begitu banyak barang dan jasa perusahaan dalam negeri dipakai oleh operator migas kelas dunia yang menjadi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) seperti Petronas, Eni, ExxonMobil atau Petrochina.
Baca Juga: SKK Migas–KKKS Sumsel Kembali Beri Bantuan Cegah Covid 19
“Barang dan jasa perusahaan lokal itu digunakan karena berhasil memenuhi kualifikasi standar operator migas, yang umumnya punya standar kualitas yang tinggi,” ujarnya.
Erwin menambahkan bahwa SKK Migas berkepentingan mempromosikan produk-produk lokal terbaik penunjang industri hulu migas ke pasar global. SKK Migas berkomitmen untuk menciptakan dampak berganda industri hulu migas bagi perekonomian nasional.
“Ini sejalan dengan keinginan Presiden Jokowi untuk memperkuat produk dalam negeri, termasuk untuk bersaing di pasar dunia,” katanya.
Adapun keterlibatan Indonesian Pavilion di acara OGA MOGSEC 2022 kata Erwin, merupakan tindak lanjut dari kegiatan Forum Kapasitas Nasional 2022, yang baru saja dilaksanakan akhir Juli lalu.
Baca Juga: SKK Migas: Akselerasi Proyek Merakes Jamin Suplai Gas Nasional
Di Forum itu, SKK Migas melakukan seleksi kepada 20 pabrikan terbaik dalam negeri untuk dapat menunjukkan produk-produk andalannya, sekaligus mempertemukannya (business matchmaking) dengan perusahaan migas di Asia Pasifik seperti Petronas Malaysia, PTT Thailand, Exxonmobile Singapore, dan perusahaan-perusahaan lainnya.
Sedangkan Ke-20 pabrikan yang tergabung dalam Indonesian Pavilion antara lain Pertamina Group (Pertamina Sub Holding Utama, Pertamina Drilling Service Indonesia, dan Elnusa), Pertamina Patraniaga, PT Teknologi Rekayasa Katup, PT Luas Birus Utama, PT IMECO Inter Sarana, PT Sagatrade Murni, PT Seamless Pipe Indonesia Jaya, PT Artas Energy Petrogas, PT Meindo Elang Indaah, PT Titian Service Indonesia, PT Dwi Sumber Arca Waja, PT Jotun Indonesia, PT Bukit Baja Nusantara, PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari, PT Rainbow Tubulars Manufacture, PT Fajar Benua Indopack, PT Krakatau Steel dan Krakatau Pipe Industries, PT Kairos Utama Indoesia, PT Pertamina International Shipping, serta PT Epsindo Jaya Pratama.