Jakarta, Gatra.com - Menjalankan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional, Bea Cukai bersama kementerian dan lembaga negara lainnya terus berupaya bersama untuk meningkatkan kinerja logistik, daya saing perekonomian nasional, dan memperbaiki iklim investasi.
Mewujudkan hal tersebut, pada Kamis, 8 September 2022, Bea Cukai mengundang 15 kementerian dan lembaga terkait untuk berkoordinasi dan bersinergi dalam pengembangan National Logistics Ecosystem (NLE) melalui kegiatan yang bertajuk “Leaders Talk: Accelerating NLE Together”.
Direktur Jenderal Bea Cukai, Askolani, selaku Ketua Tim Pelaksana NLE menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh kementerian dan lembaga yang selama ini telah bekerja sama dan berkolaborasi mendukung pengembangan NLE.
“Mari kita optimalkan tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing secara terkoordinasi dan terintegrasi untuk melaksanakan penataan ekosistem logistik nasional yang semakin kuat di masa yang akan datang,” katanya.
Sesuai Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020, perbaikan logistik nasional terdiri dari empat pilar, yaitu simplifikasi proses bisnis pemerintah dan swasta, kolaborasi antar platform logistik, adanya kemudahan atas pembayaran transaksi logistik hingga pembiayaannya, dan perbaikan logistik di sisi penataan tata ruang di pelabuhan.
“Simplifikasi proses bisnis dapat diwujudkan melalui adanya sistem single submission perizinan, pengangkut, dan Quarantine-Customs. Sedangkan kolaborasi antar platform logistik dapat berupa platform DO Online, SP2 Online, truk, gudang, depo kontainer, dan platform logistik lainnya,” terang Askolani.
Askolani menambahkan bahwa kerja sama yang kuat dan aktif telah mempercepat penerapan beberapa program NLE. Pada tahun 2021 percepatan penerapan program NLE telah dilakukan di 10 pelabuhan di Indonesia dan akan bertambah 4 pelabuhan pada tahun ini, sehingga sampai saat ini penerapan program NLE telah mencapai 14 pelabuhan di seluruh Indonesia.
Dalam kegiatan yang turut dihadiri oleh Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Hukum dan HAM, serta Kementerian BUMN tersebut juga ditekankan bahwa percepatan penerapan NLE ini tidak terlepas dari dukungan dari beberapa sistem, khususnya sistem single submission dari Lembaga National Single Window Kementerian Keuangan.
Meskipun telah mencapai hal yang luar biasa dalam kurun waktu 2 tahun penerapannya, program NLE tidak lepas dari berbagai tantangan dalam mencapai efisiensi logistik nasional. Mengantisipasi hal tersebut, dalam pertemuan yang dilakukan di kantor pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai tersebut menghasilkan komunike bersama untuk menguatkan dukungan terhadap pencapaian NLE dari semua kementerian dan lembaga.
Komunike bersama merupakan level baru yang lebih tinggi dalam hal kerja sama dan sinergi antar kementerian dan lembaga. Dalam komunike tersebut segala tantangan dan kendala dalam penerapan NLE telah dikomunikasikan bersama untuk mendapat solusi yang terbaik.
“Melalui kegiatan leaders talk dan berbagai kerja sama ini diharapkan dapat mencapai sasaran dalam penguatan engagement program NLE oleh kementerian dan lembaga terkait di tingkat pusat, dapat mengirim pesan kolaborasi kepada unit vertikal antar kementerian dan lembaga di daerah, serta memberi keyakinan dan harapan positif kepada entitas logistik dan publik,” pungkas Askolani.
Situs web: www.beacukai.go.id
Facebook: https://www.facebook.com/beacukairi/
Twitter: https://twitter.com/beacukaiRI
Instagram: https://www.instagram.com/beacukaiRI/
Youtube : https://www.youtube.com/beacukaiRI