Jakarta, Gatra.com - Menjelang digelarnya Muktamar ke-48, Pengurus Pusat Muhammadiyah menghelat kegiatan nonton bareng film-film Kemuhammadiyahan. Salah satu yang ditunjuk sebagai lokasi pemutaran, yakni Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
Dalam pemutarannya, Sebanyak empat film produksi Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PP Muhammadiyah ditayangkan, yakni Jejak Langkah 2 Ulama, 20 Hari Meniti, 9 Putri Sejati, dan Cita-citaku Setinggi Balon.
Wakil Rektor IV Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan AIK UMJ, Septa Candra menambahkan, empat film yang diputar tersebut dikirim ke perguruan tinggi Muhammadiyah sehingga suasana menyambut Muktamar Muhammadiyah terasa hingga ke kampus-kampus.
"Adanya nonton bareng ini juga sekaligus memberikan pemahaman dan pencerahan terhadap warga Muhammadiyah terutama civitas akademikanya seperti apa organisasi Muhammadiyah, perjuangannya, hingga perkembangannya dari masa ke masa," ujar Septa saat ditemui di Kampus UMJ, Tangerang Selatan, Rabu (7/9).
Semangat yang dimaksud Septa, salah satunya tertuang pada film berjudul Jejak Langkah Dua Ulama. Film itu menceritakan tentang bagaimana K.H. Hasyim Ashari dan K.H Ahmad Dahlan yang mana keduanya pernah berguru dengan satu guru yang sama.
"Keduanya mempunyai tantangan masing-masing. Itu diceritakan di film ini," jelasnya.
Sementara itu, ditambahkan oleh Rektor UMJ, Ma’mun Murod, Film Jejak Langkah Dua Ulama juga tercipta berkat kerja sama antara PP Muhammadiyah dan Pondok Pesantren Tebuireng.
Ma’mun pun berkesempatan untuk menceritakan kisah K.H. Ahmad Dahlan dalam pertemuannya dengan K.H. Hasyim Asy’ari yang bertemu di Mekah.
“Reformis agama, Kiai Dahlan yang berurusan dengan jimat dan khurafat dan Kiai Hasyim berurusan dengan pemabuk, judi. Itulah yang membedakan dakwah mereka,” katanya.