Jakarta, Gatra.com – Kegiatan ekspor komoditas dalam negeri terus digencarkan. Bea Cukai sebagai instansi yang memiliki kewenangan dalam asistensi ekspor, juga secara aktif memberikan bantuan dan pengawasan atas kegiatan tersebut. Kegiatan pengawasan dan asistensi kali ini dilakukan terhadap PT Yogya Karya Andini dan PT Energi Pulau Suja.
PT Yogya Karya Andini (PT YKA) mengekspor 611 kerajinan berupa dompet kulit ke Jepang pada Kamis, 1 September 2022. Nilai ekspornya mencapai Rp156 juta. Berbagai macam dompet tersebut dikirim melalui barang kiriman.
“Ekspor ini merupakan bentuk realisasi dari fasilitas KITE IKM. PT YKA mengimpor berbagai aksesoris dari Jepang sebagai bahan pelengkap kerajinan yang mereka produksi. Impor ini mendapatkan fasilitas pembebasan Bea Masuk dari Bea Cukai,” ujar Kasubdit Hubungan Masyarakat dan Penyuluhan Bea Cukai, Hatta Wardhana.
PT YKA mulai beroperasi pada tahun 2000 dan mendapatkan Fasilitas KITE IKM pada tahun 2017. Hasil produksinya adalah berbagai merchandise dari bahan kulit. Perusahaan yang berlokasi di Kawasan Industri Banyakan, Piyungan, Bantul ini mempekerjakan 55 orang pegawai.
"Selain menjual hasil kerajinan, kami juga menjual kulit dari domba untuk pasar lokal," jelas Esti selaku Wakil General Manager PT YKA.
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mempunyai peran penting sebagai pilar ekonomi Indonesia, dengan serapan tenaga kerja sebesar 61,87 persen dari total produk domestik bruto (PDB) nasional. Mendukung kegiatan para pelaku UMKM, Bea Cukai terus berupaya memberikan fasilitas kepabeanan yang diyakini dapat membantu para pelaku UMKM untuk dapat memasarkan produknya hingga ke kancah internasional, termasuk mengoptimalkan pelayanan ekspor untuk UMKM.
Sejalan dengan hal itu, Bea Cukai Lhokseumawe telah melaksanakan pelepasan ekspor perdana pinang yang dilaksanakan oleh PT. Energi Pulau Suja pada hari Sabtu tanggal 13 Agustus 2022 melalui pelabuhan Krueang Geukuh, Aceh Utara.
Ekspor perdana ini merupakan hasil dari asistensi yang dilaksanakan terhadap pengusaha pinang dengan eksportir asli daerah agar dapat memasarkan produk asli daerahnya ke kancah internasional. Ekspor perdana ini merupakan pengiriman sample pinang dengan jumlah sebesar 4,7 ton yang ditujukan kepada 4 perusahaan di Thailand, dengan harapan dapat memenuhi kriteria kualitas sesuai dengan permintaan buyer sehingga kegiatan ekspor dapat berkelanjutan.
Selama ini, hasil bumi berupa pinang dari wilayah Aceh Utara dan sekitarnya dikirim ke Medan untuk dieskpor ke luar negeri. Namun dengan adanya ekspor perdana pinang yang telah dilaksanakan ini dapat memicu para pengusaha lain untuk dapat melakukan ekspor secara langsung sehingga dapat meningkatkan devisa serta akhirnya meningkatkan Dana Insentif Daerah.
“Semoga dengan adanya ekspor perdana tersebut dapat memicu semangat UMKM daerah untuk berani memasarkan produk daerahnya ke kancah internasional,” pungkas Hatta.
Situs web: www.beacukai.go.id
Facebook: https://www.facebook.com/beacukairi/
Twitter: https://twitter.com/beacukaiRI
Instagram: https://www.instagram.com/beacukaiRI/
Youtube : https://www.youtube.com/beacukaiRI