Jakarta, Gatra.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Sinar Mas, menandatangani nota kesepahaman untuk membangun Persemaian Sriwijaya Kemampo, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) berkapasitas 10 juta bibit per tahun. Nantinya langkah ini dihadirkan sebagau upaya percepatan proses peningkatan tutupan hutan dan lahan.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, mengatakan, pembangunan persemain tersebut juga menkadi kerangka peningkatan kualitas lingkungan serta penguatan tata kelola lingkungan hidup dan kehutanan.
Salah satu kunci pertama dan memegang peranan penting yaitu penyediaan bibit berkualitas untuk kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan yang lebih masif dan terstruktur.
"Presiden Jokowi memberikan arahan untuk membangun persemaian dengan skala besar pada setiap provinsi guna mendukung pemulihan ekosistem melalui rehabilitasi hutan dan lahan termasuk reklamasi areal/lahan bekas tambang," ujar Siti Nurbaya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/9).
Pembangunan pusat persemaian tersebut, diarahkan dapat dilaksanakan melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) atau public private partnership (PPP).
Salah satu lokasi atau provinsi yang menjadi prioritas dibangunnya persemaian saat ini adalah Provinsi Sumatera Selatan, yang memiliki luas lahan kritis sekitar 709.884 hektare (ha), dengan komposisi lahan kritis berada di dalam kawasan hutan seluas 347.034 ha dan di luar kawasan hutan 362.851 ha.
"Luasnya sasaran hutan dan lahan yang perlu dipulihkan ini, menjadi salah satu pertimbangan dari dibangunnya persemaian skala besar di provinsi Sumatera Selatan," tegas Menteri Siti.
Sementara itu, Managing Director APP Sinar Mas, Suhendra Wiriadinata, menyatakan bibit yang baik dan berkualitas adalah kunci dari keberhasilan penanaman sebuah pohon. Saat ini, pihaknya tengah mempelajari dan berpengalaman dalam mengembangkan maupun mengelola pusat pembibitan.
"Ini upaya kita bersama untuk mempercepat pencapaian target pemerintah Indonesia dalam menghasilkan bibit tanaman hutan dataran rendah dan dataran tinggi, tanaman estetika serta jenis tanaman multi purpose tree species (MPTS) yang berupa tanaman buah-buahan," jelas dia.