Jakarta, Gatra.com - Perum Bulog menggelontorkan beras medium melalui program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) sebagai upaya antisipasi dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengatakan pihaknya telah merealisasikan penyaluran beras KPSH sebanyak hampir 500 ribu ton hingga tanggal 6 Agustus 2022. Ia menjamin, kebutuhan beras Bulog tersedia bagi masyarakat dengan harga tetap terjangkau.
"Kami melakukan pemantauan secara terus-menerus di tengah situasi saat ini, berdasarkan pencatatan harga beras cukup stabil karena Bulog melakukan operasi pasar sepanjang tahun," ujar Budi Waseso dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (6/9).
Menurut pria yang sering disapa Buwas ini, stabilitas harga beras nasional menjadi fokus Bulog saat ini. Dia meyakinkan bahwa program stabilisasi tersebut dilakukan tanpa ada unsur kepentingan apapun.
"Kecuali untuk kepentingan rakyat, terlebih di tengah situasi seperti sekarang," ucap Buwas.
Adapun, Buwas menyatakan, Perum Bulog terus melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat maupun daerah untuk menjaga harga beras di tingkat konsumen tidak mengalami lonjakan.
"Kami juga pastikan seluruh jaringan yang bekerja sama dengan Bulog sudah menyediakan kebutuhan beras di tingkat lokal secara online maupun offline di seluruh wilayah Indonesia," imbuh Buwas.