Bali, Gatra.com- Marketplace online penyaji karya seni otentik dan terkurasi Artopologi bersama VR Park selaku VR developer menyajikan pengalaman virtual reality dari epos Ramayana. Melalui rangkaian pameran
hasil karya seniman digital tanah air Febrian “Graves” Satria ini, Artopologi berharap dapat menjembatani dunia seni dengan teknologi.
“Kami bangga dapat memfasilitasi kolaborasi antara Graves dengan VR Park, yang hadir untuk memimpin Indonesia memasuki metaverse," kata Founder dan CEO Artopologi, Intan Wibisono dalam keterangannya, Senin (5/9).
Artopologi memulai rangkaian pameran karya seni terintegrasi Web3 dalam perhelatan Web3 tingkat dunia NXC International Summit 2022 di Nusa Dua, Bali pada 31 Agustus - 2 September 2022.
Di wahana VR Park atau Virtual Reality Amusement Center, pengunjung dapat berinteraksi dalam jarak dekat dengan para tokoh kisah legendaris Ramayana yang dituangkan dalam lensa virtual reality (VR).
Hadirnya epos Ramayana dalam ruang virtual tersebut merupakan buah kolaborasi Artopologi sebagai marketplace karya seni yang terintegrasi dengan blockchain, VR Park selaku VR developer, serta menggandeng seniman digital tanah air Febrian “Graves” Satria.
Disini memungkinkan semua orang dari segala usia untuk berinteraksi dengan konvergensi pertama dan terbesar antara realitas dan dunia maya. Serta menyatukan semua melalui pengalaman baru dalam lensa VR.
Intan menjelaskan perhelatan akbar tahunan NXC International Summit 2022 adalah kesempatan besar untuk unjuk kemampuan seniman dan startup lokal ke dunia internasional. “Artopologi mengambil peran di dalamnya dengan mengkurasi karya seni digital yang berkualitas tinggi dari seniman karya kripto dari Yogyakarta untuk bisa dihadirkan dalam bentuk yang berbeda,” jelas dia.
Adapun Febrian Graves (@febryangraves) adalah desainer, ilustrator, sekaligus kreator karya kripto yang piawai dalam menciptakan karakter-karakter spektakuler dalam seni kriptografi. Karya epos Ramayana ini bisa dimiliki oleh kolektor seni melalui NFT marketplace KnownOrigin.
Bagi Febrian, keikutsertaannya merupakan sebuah pengalaman yang sangat mengesankan, ketika sebuah karya seni menjadi hidup dalam bentuk virtual reality. "Sebagai seniman, tentu saya senang bila hasil karya saya dapat diapresiasi oleh lebih banyak orang," ujarnya.
Iya berharap hal ini bisa jadi motivasi bagi para seniman Indonesia untuk terus berkarya dan mengeksplorasi berbagai kemungkinan karena teknologi.
Tidak berhenti di satu event, kolaborasi Artopologi dengan VR Park dan Febrian Graves akan terus berlanjut dan berpuncak pada pameran seni dan teknologi terintegrasi dengan blockchain yang akan digelar di Museum Nasional, Jakarta, pada bulan Oktober nanti.