Purworejo, Gatra.com- Pemerintah resmi mengganti harga BBM sejak Sabtu (03/09) pukul 14.30 WIB. Ada tiga jenis BBM yang diganti harganya, yakni Pertalite, Bio Solar dan Pertamax92.
Hal ini tentunya akan berimbas pada naiknya harga beberapa komoditi, utamanya sembako. Sektor jasa seperti angkutan umum baik online maupun konvensional diperkirakan juga akan mengalami penyesuaian tarif.
"Penyesuaian harga BBM ini tentunya membuat kita prihatin. Tapi mau tidak mau ya kita harus setuju. Saya berharap agar pemerintah bisa membuat kebijakan tepat untuk menekan inflasi. Jangan sampai inflasi terlalu tinggi, jika ada subsidi atau bantuan ya harus tepat sasaran," kata Ketua DPC PKB Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, H Fran Suharmaji saat dihubungi melaluo telepon, Minggu malam (04/09/2022).
Fran meminta agar pemerintah juga memperhatikan nasib rakyat kecil utamanya nelayan dan petani yang memerlukan solar untuk traktor. "Jangan sampai mereka yang membutuhkan solar untuk traktor ini dipersulit. Kasihan mereka kalau mau beli solar harus sembunyi-sembunyi. Kok jadi seperti mau maling saja. Tolonglah aturan dibuat yang simpel untuk para petani dan nelayan, mereka sangat membutuhkan," tandas Wakil Ketua DPRD Kabupaten Purworejo ini.
Keluhan para nelayan dan petani ini tak berlebihan, karena adanya aturan yang melarang pembelian BBM menggunakan jerigen. Sementara mereka tak mungkin membawa traktor ke SPBU untuk diisi BBM.
Mengenai pemberian BLT untuk membantu masyarakat miskin, Fran menilai bahwa dalam kondisi saat ini tepat. "Dalam keadaan darurat saat ini, saya rasa pemberian BLT cukup tepat. Tapi ke depannya, harus ada edukasi agar masyarakat tak terlalu bergantung pada BLT. Lebih baik memberikan kail daripada memberi umpan," tambah Fran.
Ia menekankan bahwa pemerintah harus mencari cara bagaimana agar inflasi tidak tinggi dan menyengsarakan rakyat. Karena keputusan mengoreksi harga BBM tentunya harus diimbangi kebijakan yang melindungi rakyat kecil.