Home Pendidikan Festival Tudung Lingkup, Upaya Pelestarian Budaya Jambi

Festival Tudung Lingkup, Upaya Pelestarian Budaya Jambi

Jambi, Gatra.com - Pemerintah Daerah Provinsi Jambi didukung Kemendikbudristek, menyelenggarakan Festival Tudung Lingkup beberapa waktu lalu. Acara ini digelar sebagai upaya pelestarian budaya daerah setempat.

Terlihat para perempuan menggunakan batik asli/kain dari Kota Jambi yang menutupi seluruh tubuh dan wajahnya. Hal tersebut dimaksudkan sebagai dalam rangka menutupi aurat dari perempuan.

Festival yang dilaksanakan di Kecamatan Pelayangan ini disemarakkan oleh sekitar 1.000 ibu-ibu Kota Jambi. Acara ini juga menampilkan berbagai tradisi yang sangat unik dan minim diketahui oleh khalayak.

Festival Tudung Lingkup ini juga mengundang para peserta Kenduri Swarnabhumi yang merupakan program dari Kemendikbudristek. Para peserta tersebut merupakan 10 orang terbaik yang dipilih dari provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Jambi.

Ghita Ramadhayanti, seorang peserta Kenduri Swarnabhumi asal Sumatera Barat mengatakan bahwa festival ini memberikan arti bahwa perempuan di Jambi selalu diprioritaskan bahkan sejak zaman dahulu. Terutama dalam menjaga adab dan marwahnya.

"Festival Tudung Lingkup ini memiliki kesamaan dengan masyarakat Sumatera Barat yang digunakan oleh Bundo Kanduang ketika keluar rumah atau agenda publik. Selain itu, para Bundo Kanduang juga menggunakan Baju Kuruang Basiba saat ada acara adat," kata Ghita dalam keterangannya, Sabtu (3/9).

Menurutnya, penggunaan pakaian tradisi Sumatera Barat itu memiliki arti yang sangat esensial, agamis, dan filosofis yang sangat tinggi. Misalnya, makna filosofis dengan bis garis lurus pada baju kurung basiba yang artinya adalah menggunakan suku yang diturunkan dari pihak ibu.

"Harapannya, festival ini menjadi kegiatan yang berkelanjutan dan bukan hanya dalam rangka reminder lagi, tapi juga hidup berdampingan sehingga menjadi identitas yang kuat dan melekat, dan juga meningkatkan kembali awareness masyarakat sebagai pelaku utama. Walaupun hari ini perkembangan zaman dan teknologi tidak bisa dihindari, hendaknya proses akulturasi budaya ini bisa menambah kecintaan kita terhadap budaya dan lingkungan," ucapnya.

358