London, Gatra.com - Ratu Elizabeth sepertinya akan “melanggar tradisi” dengan menunjuk perdana menteri baru Inggris di kediamannya di Kastil Balmoral di Skotlandia, dibandingkan di Istana Buckingham di London, karena masalah mobilitas raja yang kini berusia 96 tahun itu.

Reuters, Rabu (31/8), melaporkan, seorang juru bicara Istana Buckingham mengatakan pada hari Rabu bahwa ratu akan bertemu dengan Perdana Menteri Boris Johnson, yang akan pamit serta penggantinya pada 6 September di Balmoral, tempat raja menghabiskan musim panasnya.

Juru bicara menyebut Ratu akan melakukan audiensi dengan pemimpin baru Inggris - baik Menteri Luar Negeri Liz Truss atau mantan menteri keuangan Rishi Sunak - segera setelah bertemu dengan Johnson.

Hasil “kontes” kepemimpinan Partai Konservatif untuk menggantikan Johnson akan diumumkan pada 5 September, dengan jajak pendapat sepertinya membuat Truss yang lebih diunggulkan.

“Keputusan untuk mengadakan audiensi di Balmoral diambil untuk memberikan kepastian bagi buku harian perdana menteri yang baru, dan menghindari keharusan membuat perubahan di menit-menit terakhir jika ratu mengalami masalah mobilitas,” kata sumber istana.

Raja Inggris, sebagai kepala negara, secara tradisional menunjuk perdana menteri baru setelah audiensi di Istana Buckingham, --bagian dari berita hari itu, ketika kamera televisi dan helikopter mengikuti mobil dinas yang memasuki halaman istana.

“Setiap pemimpin Inggris telah ditunjuk di Istana Buckingham sejak pemerintahan Ratu Victoria kecuali pada satu kesempatan,” kata BBC, mengutip pakar konstitusi Vernon Bogdanor.

Ratu, yang telah memiliki 14 perdana menteri selama masa pemerintahannya, telah menghadapi masalah mobilitas episodik dalam beberapa bulan terakhir, dan itu memaksanya untuk mengurangi penampilan publiknya. 

Dia juga menghabiskan malam di rumah sakit bulan Oktober lalu karena penyakit yang tidak dijelaskan.

Namun, pada bulan Juni, ia muncul di balkon Istana Buckingham bersama keluarganya sambil melambai ke kerumunan yang bersorak-sorai pada perayaan, yang menandai pecahnya rekor 70 tahun berkuasa di takhta Inggris.

Di Commonwealth Games di Birmingham bulan lalu, putranya dan pewaris takhta Pangeran Charles juga menyampaikan pidato atas namanya.