Yogyakarta, Gatra.com – Usai sukses di gelaran ‘Ecoprint Fashion Trend’ di Sleman City Hall, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (30/8) malam, desainer Yuli Hastuti bakal menggelar pameran busana khusus motif ecoprint di London, Inggris, pada Oktober nanti.

“Usai gelaran ini, saya fokus menyiapkan sejumlah desain pakaian dengan motif ecoprint dengan warna-warna khusus dan desain yang disesuaikan dengan kultur Eropa, khususnya Inggris,” kata Yuli, Rabu (31/8).

Tidak sekadar pakaian, desainer asal Cirebon ini mengatakan dirinya juga membawa produk ecoprint lain seperti tas, jaket dan topi.

Meski sudah lama berkecimpung dalam dunia fashion, Yuli mengatakan masih pemula dalam produk motif ecoprint. Perkenalan motif ecoprint dimulai ketika dirinya ingin membangun ulang usaha fashion usai terhantam pandemi Covid-19 awal 2020.

“Dalam kondisi terpuruk itu, saya tertarik dengan pembuatan dan pengembangan produk kain motif ecoprint yang dikembangkan oleh sejumlah perajin,” jelasnya.

Ketertarikan Yuli semakin dalam ketika tahu kain motif ecoprint dihasilkan melalui proses ramah lingkungan. Teknik cetak motif dan warna kain ini berasal dari bahan alami seperti daun dan ranting berbagai macam pohon.

“Saya langsung jatuh cinta dan belajar secara otodidak. Saat pandemi, saya meluangkan banyak waktu belajar mencetak produk bermotif ecoprint secara daring dengan perajin yang lebih senior,” jelas Yuli.

Dia lantas mengenang saat produk motif ecoprintnya dipasarkan pertama kali. Respons pasar sangat bagus karena karyanya dibayar dengan harga lumayan tinggi. Pasar juga merespons karya Yuli selanjutnya.

“Puncaknya oleh Bank Indonesia Cirebon, kami dimasukkan sebagai UMKM binaannya dan menjadi anggota Wirausaha Bank Indonesia. Dari sini saya mendapatkan banyak pelatihan tambahan mengenai pengembangan produk motif ecoprint,” jelasnya.

Alhasil belum satu tahun mengenal motif ecoprint, Yuli mengaku karyanya menasional dan sering menggelar pameran dan fashion show di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk di Yogyakarta lewat ajang yang diikuti 22 desainer khusus motif ecoprint dari berbagai daerah di Indonesia tersebut.

Keberhasilan Yuli menggelar pameran di Inggris tidak terlepas dari kerjasama yang dijalin dengan PT Biri Biri Aliyah dari Medan, Sumatera Utara, serta satu investor dari Singapura.

Direktur PT Biri Biri Aliyah, Yusi Ismayasari, tertarik kegigihan desainer berbakat Yuli Hastuti bertahan dan meraih kesuksesan usai terkena hantaman pandemi. Ini sejalan dengan tujuan perusahaan yang membantu UMKM perempuan berkembang dan naik kelas.

“Kami ingin UMKM naik kelas. Motif ecoprint tidak hanya disukai di dalam negeri tetapi juga di luar negeri,” ucapnya.

Sementara itu, sebagai investor, Rachim menyatakan, pameran di London menunjukkan produk bermotif ecoprint bisa tembus pasar internasional. Terlebih lagi, proses penciptaan produk yang sangat sadar lingkungan menjadi rujukan bagi pembeli di Inggris dan Eropa.

“Ini peluang UMKM ecoprint bisa tembus pasar ekspor dan harganya bagus. Produk ecoprint ini sudah diterima di Singapura juga,” tutupnya.