Moskow, Gatra.com – Pemimpin terakhir Uni Soviet Mikhail Gorbachev, meninggal dunia pada usia 91 tahun, pada Selasa (30/8). Gorbachev diketahui sebagai penyebab berakhirnya perang dingin di Uni Soviet, meski ia tetap tak dapat mencegah pecahnya negara tersebut.
Gorbachev dilaporkan tutup usia setelah lama sakit. Kendati demikian, Rumah Sakit Klinik Pusat di Moskow, yang memberikan keterangan tersebut, tidak menguraikan secara rinci terkait penyakit yang Gorbachev derita.
Untuk diketahui, meski hanya berkuasa kurang dari 7 tahun, Gorbachev telah melakukan serangkaian perubahan yang menakjubkan. Namun, kekuasaannya segera diambil alih, sehingga mengakibatkan runtuhnya Uni Soviet yang otoriter, yang selanjutnya memicu pembebasan negara-negara Eropa Timur dari dominasi Rusia, sekaligus menajdi akhir dekade konfrontasi nuklir Timur-Barat.
Presiden AS Joe Biden pun menyebut Gorbachev sebagai orang yang memiliki visi luar biasa, sekaligus pemimpin langka yang memiliki imajinasi untuk melihat bahwa masa depan yang berbeda mungkin terjadi. Biden pun memandang Gorbachev memiliki keberanian untuk mempertaruhkan seluruh kariernya demi mencapai masa depan yang berbeda itu.
“Hasilnya adalah dunia yang lebih aman dan kebebasan yang lebih besar bagi jutaan orang,” kata Biden dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AP News, pada Rabu (31/8).
Sementara itu, seorang analis politik dan mantan duta besar AS di Moskow Michael McFaul juga mengungkapkan bahwa dalam hematnya, ia merasa sulit untuk memikirkan orang yang berhasil mengubah jalannya sejarah ke arah positif selain Gorbachev.
“Gorbachev adalah seorang idealis yang percaya pada kekuatan ide dan individu. Kita harus belajar dari warisannya,” ujar McFaul dalam pernyataannya.